JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Liga Champions (dulu European Cup) sudah ada sejak 1955, sedangkan Piala Eropa (European Championship atau Euro) muncul lima tahun berselang. Namun tak banyak yang bisa meraih keduanya di tahun yang sama karena yang satu digelar tiap tahun, sementara yang lain empat tahun sekali.
Meski begitu, tetap ada yang berhasil mengukir capaian langka tersebut. Bahkan dalam empat edisi Piala Eropa terakhir, tim yang juara selalu diisi pemain yang memenangi Liga Champions di tahun tersebut.
Luis Suarez Miramontes jadi yang pertama mengukir sejarah ini. Usai memenangi European Cup 1963-64 di bulan Mei bersama Inter Milan, ia Ia membawa Spanyol memenangi Piala Eropa 1964 di bulan berikutnya.
Capaian itu baru terulang 24 tahun kemudian, yakni di Piala Eropa 1988. Belanda sang kampiun dihuni lima pemain PSV Eindhoven yang sebelumnya juara European Cup dengan menekuk Benfica via adu penalti, yakni Hans van Breukelen, Wim Kieft, Ronald Koeman, Berry van Aerle, dan Gerald Vanenburg.
Lalu pada tahun 2000 giliran Nicolas Anelka dan Christian Karembeu yang membawa Prancis meraih trofi Piala Eropa dengan menekuk Italia 2-1. Sebelumnya, mereka lebih dulu membantu Real Madrid mengalahkan Valencia 3-0 di final Liga Champions.
Empat edisi Piala Eropa terakhir juga memiliki kisah serupa. Pada 2012, Fernando Torres dan Juan Mata meraih gelar Liga Champions bersama Chelsea dan Piala Eropa bersama Spanyol.
Lalu Cristiano Ronaldo dan Pepe meraih Liga Champions bersama Madrid dan Piala Eropa bersama Portugal di 2016, disusul Jorginho dan Emerson Palmieri yang membawa Italia juara Euro 2020 (digelar 2021 karena pandemi COVID-19) usai membantu Chelsea juara Liga Champions 2021.
Pada Euro 2024, skuad Spanyol yang menjadi juara dengan menumbangkan Inggris 2-1 di Berlin diisi oleh Carvajal, Nacho, dan Joselu yang sebelumnya membawa Madrid mengalahkan Borussia Dortmund 2-0 dalam final Liga Champions di London. (BAS)