JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyerahkan secara simbolis peralatan pengendalian kebakaran lahan dan hutan untuk 7 provinsi. Siti meminta agar peralatan itu dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
“KLHK telah merevitalisasi sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Sarana dan prasarana yang baru ini hendaknya dapat dipelihara dan dimanfaatkan sesuai peruntukkannya secara optimal,” kata Siti dalam acara apel puncak Manggala Agni di Gedung Manggala Wanabakti, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (16/12/2016).
Dalam acara apel itu, turut hadir pula Sekjen KLHK Bambang Hendroyono, Dirjen KLHK Nurmasripatin, dan Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Raffles B Panjaitan. Menteri Siti sempat menyinggung tentang kebakaran hutan yang melanda Indonesia pada tahun 2015 yang sangat parah.
“Kejadian karhutla (kebakaran hutan dan lahan-red) tahun 2015 yang telah terjadi sepatutnya dijadikan pembelajaran agar kita lebih meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi semua potensi munculnya masalah karhutla ini di masa-masa selanjutnya,” ucapnya.
“Pada saat itu, selama lebih dari 4 bulan di beberapa provinsi di Sumatera dan Kalimantan tertutup kabut asap. Kondisi ini nyata-nyata telah mengganggu berbagai aspek kehidupan utama di bidang ekonomi, sosial, lingkungan, kesehatan, transportasi. Di samping itu kabut asap juga telah mengusik hubungan regional dengan negara tetangga,” imbuh Siti.
Siti menyebut ribuan peralatan tersebut sebagian dihibahkan kepada masyarakat dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di 7 provinsi yaitu Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
Berikut data peralatan tersebut:
1. Peralatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan 6.287 unit yang terdiri dari:
– mobil operasional lapangan 62 unit
– mobil pengangkut peralatan 80 unit
– mobil tangki air 7 unit
– sepeda motor 1.330 unit
– pompa pemadam 205 unit
– selang pemadam 1.365 unit
– jet shooter 2.320 unit
– dan alat pendukung seperti laptop, printer, serta peralatan kantor lainnya.
2. Selain itu, pengadaan bahan aditif sebanyak 66.250 liter dan wearpack sebanyak 1.000 stel. (RIF)