JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Luhut menyebut salah satunya ialah rencana ekspor durian ke China yang nilainya mencapai US$ 7-8 miliar atau sekitar Rp 114,1 triliun hingga Rp 130,4 triliun (kurs Rp 16.300). Dia mengatakan, jika satu kabupaten bisa mengekspor durian senilai US$ 100 juta ke China per tahun, maka kabupaten tersebut bisa mendapatkan pemasukan sebesar Rp 1,5 triliun.
“Beberapa rencana investasi yang kami bahas bersama antara lain terkait rencana ekspor durian Tiongkok yang nilainya mencapai 7-8 miliar US Dollar. Bisa dibayangkan bila satu kabupaten di Indonesia, katakanlah hanya berpenduduk 80 ribu hingga 100 ribu jiwa, bisa mengekspor 100 juta US Dollar durian ke Tiongkok per tahun. Kabupaten tersebut bisa mendapat pemasukan sebesar Rp 1,5 triliun. Tentu akan memberikan manfaat perekonomian yang signifikan di suatu daerah,” tulis Luhut di Instagramnya.
Selain itu, Luhut juga membahas beberapa kerja sama di bidang energi hijau, peningkatan kualitas alat-alat dan fasilitas kesehatan dalam negeri, serta Investasi perusahaan tekstil berskala besar.
“Yang paling menarik dan menjadi perhatian utama saya adalah rencana kerjasama pendidikan, dengan universitas-universitas terbaik di Tiongkok seperti Tsinghua dan Fudan. Sebagai negara dengan pendanaan riset terbesar kedua di dunia dengan total dana riset sebesar 551,1 miliar US Dollar, Tiongkok adalah pilihan yang masuk akal bagi Indonesia untuk bekerjasama dalam pengembangan SDM,” paparnya. (MON)