Washington DC –
Seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (11/6/2024), informasi tersebut diungkapkan dalam laporan NBC News yang mengutip sejumlah pejabat AS yang masih aktif menjabat maupun yang sudah mantan, yang identitasnya dirahasiakan, namun memahami pertimbangan yang sedang dilakukan oleh Biden saat ini.
Salah satu mantan pejabat AS itu mengatakan bahwa perundingan dengan Hamas dianggap sebagai cara untuk menekan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, yang sejauh ini menolak seruan dari Washington maupun negara-negara Eropa dan Arab untuk mengakhiri perang Gaza.
“Hamas bisa memiliki insentif untuk memutuskan perjanjian sepihak dengan Washington, karena hal itu kemungkinan akan semakin memperburuk hubungan antara AS dan Israel, dan menambah tekanan politik dalam negeri terhadap Netanyahu,” ungkap para pejabat AS yang dikutip NBC News.
Saat ini, menurut laporan NBC News pada Senin (10/6) waktu setempat, masih ada lima warga negara AS yang disandera oleh Hamas di Jalur Gaza.
Sedikitnya tiga warga negara AS lainnya diyakini telah terbunuh di Jalur Gaza, namun jenazah mereka tetap bersama kelompok militan Palestina.
Para pejabat AS itu mengatakan kepada NBC News bahwa perundingan AS dan Hamas akan mengecualikan Israel, dan menggunakan para pejabat Qatar, yang telah menjadi bagian penting dalam upaya gencatan senjata, untuk menyampaikan pesan dari dan ke Hamas. (VAN)