JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Tentara Arakan (AA), sebuah kelompok bersenjata etnis minoritas, menyerang pasukan junta di Rakhine pada bulan November lalu, mengakhiri gencatan senjata yang sebagian besar telah dilakukan sejak kudeta militer pada tahun 2021.
“Guterres mengutuk keras serangan baru-baru ini oleh militer Myanmar yang dilaporkan menewaskan sejumlah warga sipil, termasuk di Negara Bagian Rakhine,” kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip kantor berita AFP, Jumat (7/6/2024).
AA mengatakan pihaknya memperjuangkan otonomi lebih besar bagi penduduk etnis Rakhine di negara bagian Myanmar barat tersebut, yang juga merupakan rumah bagi sekitar 600.000 anggota minoritas Muslim Rohingya yang tertindas. (BAS)