JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Kesaksian tersebut terangkum dalam laporan EJF yang mencatat bagaimana armada penangkapan ikan Cina melakukan pelanggaran lingkungan dan hak asasi manusia di barat daya Samudera Hindia.
Saat ini, industri Penangkapan ikan Perairan Jauh, DWF, milik Cina adalah yang terbesar di dunia baik dari segi volume tangkapan maupun jumlah armada. Menurut Indeks Penangkapan Ikan Ilegal, Tidak Dilaporkan dan Tidak Diatur, IUU, Cina menempati peringkat terburuk di antara 152 negara di seluruh dunia.
Aktivitas armada DWF Cina sebenarnya sudah mendapat pengawasan ketat di Amerika Selatan dan Afrika Barat. Kini, laporan EJF menjadi investigasi komprehensif pertama terhadap aktivitas nelayan Cina di lepas pantai Afrika Timur. (MON)