MANUNGGUL BARU, KHATULISTIWAONLINE.COM
Salah satu desa di kecamatan Sungai Durian Kabupaten Kota Baru Kalimantan Selatan dihuni oleh berbagai suku dan agama.
Penduduk asli daerah ini adalah suku Dayak dan Banjar. Namun, suku lain yang ada di daerah ini seperti Suku Jawa, Batak ,Timor, Bugis dan banyak lagi suku lainnya.
Uniknya, kalaupun mereka beda suku dan beda agama, kesehariannya hidup rukun dan damai.
Kepada wartawan media ini, Jum’at (12/4) Ander Khan (33) pemuda asli Kalimantan menuturkan, bahwa daerah yang didiami, sangat toleran dan bisa berdampingan dengan suku dan agama apapun.
“Walaupun nenek moyang kami asli yang menghuni daerah ini, tapi kami bisa berdampingan dengan suku dan agama apapun yang ada di Indonesia, kata lelaki yang biasa disapa Ander ini.
Lebih jauh dikatakan Ander, kalau para suku pendatang sopan kamipun segan dan menganggap mereka sebagai saudara, katanya.
Di tempat terpisah Khairulah (46) bercerita, bahwa di daerahnya lengkap semua suku ada, dan hidup berdampingan dengan baik.
Lelaki yang biasa disapa Abah Vina ini menuturkan, bahkan dalam satu keluarga ada yang beda agama, namun mereka tetap akur dan rukun. Terlihat sekali pada perayaan hari Raya ini, semuanya saling menghargai.
Hal ini diaminkan oleh seorang pendatang dari Timor, Dahlan Betawi (30) Lelaki serba bisa ini mengatakan bahwa dia kerasan tinggal di desa Manunggul baru dan sudah dianggapnya seperti di kampung sendiri ungkap Dahlan menutup perbincangan (ONE)