Jakarta, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Gelombang panas ekstrem yang melanda Amerika Serikat bagian selatan selama dua minggu terakhir. Ini terjadi sementara udara di wilayah-wilayah lain di AS tercemar oleh kebakaran hutan di Kanada.
Korban tewas tertinggi, 11 orang, tercatat di Webb County, Texas, dekat perbatasan Meksiko.
“Hingga Rabu, total ada 11 kematian,” kata pejabat setempat dalam sebuah pernyataan kepada AFP, Sabtu (1/7/2023). “Sepuluh orang adalah warga Webb County, kematian kesebelas berasal dari wilayah tetangga yang dibawa ke rumah sakit setempat dan sayangnya meninggal dunia.”
Sebelumnya, seorang anak laki-laki berusia 14 tahun meninggal minggu lalu ketika dia sedang mendaki di Taman Nasional Big Bend di Texas, di mana suhu mencapai 119 Fahrenheit (48 Celsius). Tragisnya, ayah tiri korban meninggal dalam kecelakaan mobil saat dia bergegas menyelamatkan bocah itu.
Dan seorang wanita berusia 62 tahun meninggal di negara bagian tetangga Louisiana minggu lalu, setelah badai menyebabkan ribuan keluarga tanpa listrik, menurut pejabat setempat.
Dalam beberapa hari terakhir, suhu di beberapa kota di AS bagian selatan terasa seperti 113 derajat Fahrenheit, dengan trotoar retak di Houston, Texas. Otoritas pun telah mendirikan pusat-pusat pendinginan di kota berpenduduk 2,3 juta jiwa.(HAN)