BANDUNG,khatulistiwaonline.com
Lima siswa kelas VII SMPN 2 Bandung menjadi korban penodongan di dalam angkot jurusan Kebon Kelapa-Dago. Seorang pelaku bersenjata tajam mencoba meminta paksa barang berharga milik para bocah itu. Empat siswa melompat dari angkot, seorang lagi tertinggal di angkot yang terus melaju.
“Enggak ada barang berharga milik kami yang diambil pelaku,” ucap salah satu korban, inisial GF (12), di SMPN 2 Bandung, Jalan Sumatera, Jumat (18/11/2016).
GF beserta empat teman sekolahnya, BB (12), DA (12), FT (12) dan MDA (12), ditodong penjahat saat perjalanan pulang menumpangi angkot bercat hijau tersebut di Jalan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Kamis (17/11) kemarin, sekitar pukul 15.30 WIB. Mereka berbarengan naik angkot dari depan SMPN 2 Kota Bandung usai beres sekolah.
Menurut GF, kondisi angkot yang ngetem itu kosong penumpang. Hanya ada sopir dan seorang pria dewasa duduk di depan.
Tengah perjalanan atau selagi angkot berhenti lantaran lampu merah menyala di prapatan Jalan Lengkong Kecil-Jalan Pungkur, sambung GF, seorang pria dewasa tak dikenal masuk ke dalam angkot. Tiba-tiba pelaku menodongkan senjata tajam setelah angkot melaju ke arah Jalan Ciateul.
Anehnya, kata GF, sopir angkot tetap tancap gas. Padahal mereka beteriak minta tolong.
“Senjata tajamnya enggak tahu persis, seperti kampak gitu. Pelaku minta uang dan handphone. Kami ketakutan,” ujar GF.
Kelima siswa tersebut panik bukan kepalang. Salah satu siswa, MDA, terpaksa menyerahkan uang kepada pelaku.
“Teman ngasih uang Rp 2 ribu. Pelaku terima uangnya,” ucap GF.
Penodong itu posisi duduknya di mulut pintu masuk angkot. Pelaku bersampingan dengan DA, sementara GF, BB, MDA dan FT duduk di jok yang berhadapan dengan pelaku.
Menurut GF, pelaku sempat menggeser posisi duduk sambil mengarahkan DA ke ujung kaca belakang. Melihat pintu tak terhalang karena pelaku sudah bergeser, GF, BB, MDA dan FT spontanitas menyelamatkan diri dengan cara meloncat keluar angkot. “Kami berempat keluar satu persatu,” ucap FT, korban lainnya.
Sementara DA tertinggal di dalam angkot yang terus melaju. Keempat siswa tersebut sempat meminta pertolongan kepada warga sekitar. “Waktu kami mau ke kantor polisi (Polsek Regol), berjumpa dengan DA. DA diturunkan di jalan dekat SMPN 11 Bandung. Kami lihat tangan DA berdarah, ujar FT.
DA diperkirakan berontak sehingga pelaku melukainya. “DA bilang sempat memberikan handphone. Tapi pelaku malah melempar handphone ke DA, soalnya layar handphone itu retak. Memang sudah retak sebelumnya,” tutur FT. (HAR)