JAKARTA, KHATULISTIWA ONLINE.COM
Slamet Ma’arif Ketua PA 212 mengatakan PBNU tidak paham dengan gerakan 212. “Memang seharusnya PBNU sebagai organisasi yang sudah diakui seluruh dunia sebagai pembawa Islam yang sejuk penuh cinta kasih dan Rahmatan lil ‘Alamin sesuai ajaran Rasulullah, tidak harus tahu dan mempedulikan 212 yang noatabene saat ini menjadi publik enemy rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” ujar AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) kepada wartawan, Senin (7/11/2022).
Menurut Gus Wal, Indonesia itu hanya membutuhkan politik integritas dalam artian politik yang membangun dan mempersatukan karena bangsa Indonesia ini terdiri dari beraneka macam suku agama. Kalau hanya mengusung politik identitas, tidak mempersatukan tetapi justru akan menceraberaikan bangsa Indonesia yang heterogen ini.
Politik identitas sangat mutlak dan wajib untuk dilawan seluruh anak bangsa Indonesia, apa pun agamanya dan sukunya harus bersatu padu kompak dan solid mengalahkan politik identitas.
Politik identitas sangat mengancam, membahayakan keutuhan serta keselamatan bangsa Indonesia juga akan sangat mencederai persatuan anak bangsa Indonesia yang terdiri dari banyak suku dan agama.
“Politik identitas adalah sebuah hal yang perlu dikesampingkan dan sangat perlu dijauhi juga perlu dilawan. PA 212 sendiri di mana Slamet Ma’arif adalah ketuanya adalah wadah bagi FPI HTI yang terus eksis menyebarkan ideologi terlarang, meski FPI-HTI sudah dilarang dan dibubarkan oleh Pemerintah.
PA 212 sendiri adalah public enemy yang sangat dibenci oleh rakyat Indonesia karena selama ini 212 melalui gerakan 414 atau reuni 212nya hanyalah wadah bagi para perusuh para pengganggu bangsa Indonesia,” katanya panjang lebar.
Jadi apa yang dilakukan PA 212 itu bagi rakyat Indonesia, jelas Gus Wal, sebuah hal yang tidak penting, hanya mengganggu dan tidak layak diikuti. Semoga Negara dalam hal ini aparat keamanan Polri dan TNI tegas menindak PA 212 ini karena hanya menjadi wadah bagi FPI HTI dengan ideologi khilafahnya.
Gus Wal juga mencibir Slamet Maarif yang sengaja menyentil NU agar dia dengan PA 212 nya terlihat besar dan dugaan kuat hanya ingin mencari bohir ataupun bandar untuk kegiatan mereka kedepannya yang meresahkan.
“Politik Identitas, Khilafah Wahabi Radikalisme Terorisme adalah musuh Rakyat Indonesia dimana segenap komponen anak bangsa harus bersatu dan bersinergi dengan Polri TNI untuk mengikis kegiatan, gerakan, program maupun ideologinya yang sangat mengancam keselamatan dan keamanan rakyat Indonesia, serta mengancam keutuhan Bangsa Indonesia,” beber Gus Wal. (JRS)