JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Dengan adanya sistem kerja WFH di Bali mobilitas masyarakat pada saat penyelenggaraan KTT G20 buss berkurang. Dengan begitu, potensi kemacetan dan kepadatan lalu lintas bisa berkurang saat KTT berlangsung.
Bukan cuma WFH, Luhut juga meminta sekolah-sekolah di Bali juga melakukan mekanisme belajar dari rumah untuk sementara waktu.
“Pak Gubernur ini dibantu ya untuk kebijakan sekolah daring dan karyawan agar work from home. Saya kira ini tidak ada masalah karena saat COVID-19 kita juga sudah terbiasa dengan daring dan ini sangat membantu untuk penyelenggaraan KTT G20,” ujar Luhut saat memberikan arahan pada Rakor Persiapan KTT G20 di Bali, dikutip dari keterangannya.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat Bali untuk kerja dari rumah atau work from home (WFH) saat gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dilakukan pada November 2022. Permintaan ini diajukan Luhut secara langsung ke Gubernur I Wayan Koster.
Selain meminta adanya WFH, Luhut juga meminta semua pemangku kepentingan mematangkan skenario operasi Bandara Ngurah Rai saat KTT G20. Mulai dari ketersediaan slot parkir pesawat VVIP, pengaturan slot-slot waktu pendaratan pesawat VVIP, hingga pemberlakuan penutupan bandara sementara.
Luhut juga menyampaikan kemungkinan akan ada pengurangan frekuensi penerbangan di bandara Ngurah Rai dan parkir pesawat untuk umum. Dia juga meminta ada sosialisasi yang baik soal pengaturan perubahan jarak dan atau jeda jadwal waktu antar-pesawat.
“Saya minta ini betul-betul dicek, masalah pesawat ini penting kalau bisa dari mulai sekarang kita sudah tanya pesawat yang dibawa dari negara-negara yang akan hadir itu apa saja dan jumlahnya berapa supaya kita bisa susun pengaturannya dari sekarang,” kata Luhut.(dtk/VAN)