YOGYAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM
Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu ( PNIB ) hadir sebagai suatu wujud tanggung jawab, rasa memiliki, menjaga, turut serta mewujudkan rasa dan sikap persatuan dan kesatuan didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Namun melihat situasi dan kondisi bangsa akhir-akhir ini, ada rasa kekhawatiran yang sangat mendalam dengan kehidupan bangsa yang besar ini.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum PNIB AR Waluyo Wasis Nugroho saat menghadiri kirab Merah Putih di Yogyakarta, Minggu (19/6/2022).
Menurut pria yang akrab disapa Gus Wal, Indonesia saat ini mengalami distorsi dan kesenjangan hampir di berbagai bidang kehidupan.
“Kita sudah mulai kehilangan rasa saling mencintai, rasa handarbeni dan lunturnya rasa nasionalisme, toleransi serta nilai-nilai dalam Bhinneka Tunggal Ika. Semakin sirnanya penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai landasan dan dasar negara, falsafah, way of life dan alat pemersatu bangsa ini dimanfaatkan oleh organisasi-organisasi melalui orang-orang kepercayaannya untuk mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia. Maka dari itu PNIB hadir dan terus bergerak melawan eksistensi khilafah di bumi Indonesia,” ujarnya.
PNIB menggandeng masyarakat melaksanakan pagelaran “Aksi Membentangkan Bendera Merah Putih sepanjang (90×3) meter untuk menolak khilafah” di lokasi Tugu, Yogyakarta.
Tujuan kegiatan ini; menumbuhkembangkan jiwa nasionalis, memupuk persatuan dan kesatuan NKRI dengan mengajak komponen masyarakat tanpa membedakan suku agama dan ras serta status sosial untuk bersama-sama membentangkan Bendera Merah Putih di salah satu titik keramaian yang menjadi ikon Yogya sebagai Pusat Budaya dan Kota yang menjunjung Toleransi.
Menurut Gus Wal, PNIB giat Kirab Merah Putih Menolak Khilafah ini dikarenakan keprihatinan bersama sebagai anak bangsa karena semakin masif dan berkembangnya paham-paham ideologi transnasional.
“Khilafah, radikalisme, terorisme dan intoleransi semakin terang benderang, yang disebarkan melalui para provokator, propoganda pemecah belah persatuan dan kesatuan anak bangsa, serta semakin banyak sekolah lembaga yayasan yang mengajarkan tentang paham khilafah radikalisme terorisme berdiri di berbagai penjuru negeri,” ungkapnya.
Dalam pernyataan sikapnya terhadap khilafah, PNIB sangat tegas. “Kirab Merah Putih ini mengajak dan mengkampanyekan kepada seluruh lapisan masyarakat anak bangsa di mana pun berada untuk berani dengan tegas menolak melawan Khilafah Radikalisme Terorisme Sampai Kiamat,” kata Gus Wal dengan penuh semangat.
PNIB juga meminta kepada pemerintah serta aparat penegak hukum untuk lebih tegas menindak dan menghukum berat para penyebar paham ideologi transnasiaonal khilafah, radikalisme, terorisme, juga menutup dan mengambil alih sekolah, yayasan, lembaga yang mengajarkan paham ideologi yang bertentangan dengan Pancasila tersebut.
“Bangsa ini tidak boleh tercerai berai hanya karena ulah sekelompok orang tertentu yang sudah terang-terangan menyatakan diri bahwa dasar mereka adalah menolak pancasila dengan menggantikan paham-paham tertentu yang berbalut agama, aktivitas semacam itu harus betul-betul dilawan dengan sekuat tenaga masyarakat yang memahami pancasila seutuhnya. Sehingga melalui aksi membentangkan bendera merah putih di titik aktivitas publik di Yogya diharapkan mampu untuk membangkitkan jiwa nasionalisme pada bumi pertiwi,” ujarnya.
Giat PNIB Kirab Merah Putih Pancasila menolak Khilafah Sampai Kiamat dimulai dari Yogyakarta Minggu 19 Juni 2022 disusul di Jombang, Mojokerto, Kediri, Batu/Malang, Madiun, Surabaya, Magelang, Borobudur, Boyolali, Brebes, dan Tegal.
PNIB menolak keras khilafah, dan apa pun bentuk upaya memecah belah yang dilakukan oleh siapa pun di mana pun.
Bersama kita bangkitkan semangat dan gemakan kembali Nasionalisme dan Kebangsaan yang merupakan masa depan bangsa.
Jaga kampung, desa dari para da’i provokator, paham ideologi transnasiaonal khilafah radikalisme terorisme dan bahaya laten Khilafatul Muslimin, FPI, HTI, dan NII. Jaga Bangsa, bela Negara, lestarikan Pancasila, merawat tradisi budaya Nusantara.
“Kita juga masih banyak kekurangan untuk menggelar acara-acara serupa, tapi tidak menyurutkan niat dan tekad, buktinya beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat serta luar Pulau Jawa pun juga ingin menggelar acara serupa, kita sedang menggodok dan mengupayakanya,” pungkas Gus Wal.(JRS)