SUMEDANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Menindaklanjuti kejadian banjir bandang di kawasan wisata Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang yang terjadi pada Rabu (4/5/), kini kawasan wisata tersebut ditutup untuk sementara.
Seperti diketahui banjir bandang tersebut mengakibatkan seorang anak umur 13 tahun asal Indramayu hilang terbawa arus dan masih dalam tahap pencarian.
Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto kepada wartawan, Jumat 6/5 mengatakan, sampai H + 3 kejadian banjir bandang masih dilakukan proses pencarian oleh tim gabungan.
Tim gabungan tersebut melibatkan 100 orang yang terdiri dari berbagai unsur, yaitu TNI/POLRI, BPBD Sumedang, Tim Sar dan Relawan dari Organisasi Kemasyarakatan.
“Saat ini Polres Sumedang melakukan penyelidikan terkait izin pendirian bangunan villa dan objek wisata River Inn dan Kalana di wilayah Desa Citengah yang menjadi lokasi wisatawan asal Indramayu yang hanyut,” ujar Eko.
“Selain itu, Polres Sumedang juga menggelar penyelidikan terhadap izin pendirian bangunan pada lokasi- lokasi wisata mulai dari Cisoka hingga ke Citengah yang merupakan hutan lindung, lahan milik Negara yang merupakan daerah resapan air,” tambah Kapolres.
“Jalur tempat objek wisata mulai Citengah hingga Cisoka sangat rawan longsor, tidak ada marka atau rambu jalan serta penerangan jalan umum. Selain itu juga, kelaikan jalan mengingat sisi jalan merupakan jurang yang cukup dalam yang saat ini tidak disertai dengan pembatas atau guard drill,” jelasnya.
Kapolres Sumedang menambahkan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan administrasi dalam operasi search and rescue seperti tabel tabulasi data pencarian yang meliputi rengiat dan rute pencarian harian dan papan informasi terkait segala perkembangan situasi selama proses pencarian.
Polres Sumedang juga menyiapkan tim trauma healing untuk keluarga korban yang belum ditemukan untuk mengurangi beban psikologis akibat musibah yang terjadi.
Untuk meminimailisir kejadian serupa, Polres Sumedang juga melakukan penutupan akses jalan ke lokasi tempat wisata yang mengalami banjir bandang dan rawan longsor sementara waktu demi keselamatan wisatawan dan warga sekitar.
“Kami akan menggandeng tim ahli dari akademisi untuk dimintakan analisisnya berdasarkan pengamatan lapangan terkait pemanfaatan lahan di wilayah Citengah hingga Cisoka,” ucap Eko
Apabila lokasi wisata itu ingin dibuka kembali, menurut Kapolres agar ada tim yang bertugas harian yang melibatkan lintas instansi khususnya BMKG yang memiliki tugas utama untuk memberikan early warning akan curah hujan yang berpotensi terjadi pada hari itu dan berbagai assessment keadaan cuaca lainnya sebelum kawasan wisata itu dibuka,” kata Kapolres. (KUS)