JAKARTA,khatulistiwaonline.com
Hari ini, 20 Oktober 2016, tepat dua tahun pemerintahan Jowo Widodo (Jokowi)-Jususf Kalla (JK) berjalan. Jelang peringatan dua tahun pemerintahan itu, Jokowi bertekad untuk menyamakan harga Bahan Bakar Minyak se-Indonesia, terutama merujuk pada harga BBM di kawasan Papua.
Persoalan harga BBM di Papua, memang menyita perhatian pemerintahan Jokowi-JK. Bukan apa-apa, untuk harga bensin di Kabupaten Puncak, Papua satu liternya seharga Rp 50.000 bahkan bisa lebih.
Berbagai upaya dilakukan Jokowi-JK untuk masalah ini. Dimulai dengan dihadirkannya pom bensin di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Pom bensin Pertamina ini diresmikan pada Kamis (15/9/2016) lalu oleh Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak, Papua, Willem Wandik dan Repunus.
Sebelum ada pom bensin Pertamina ini, harga BBM jenis premium di Kabupaten Puncak mencapai Rp 50.000-100.000 per liter. Kini, harganya hanya Rp 6.500 per liter. Karena itu masyarakat sangat senang dan menyambut antusias.
Untuk mendukung pom bensin ini, pemerintah juga menghadirkan sebuah pesawat DHC-4T Turbo Caribou. Pesawat ini dikhususkan untuk mengangkut barang (kargo) demi mengatasi keterisolasian serta tingginya harga BBM dan sembako.
Kapolsek Ilaga Ipda Sayori merasa senang dengan turunnya harga BBM di Kabupaten Puncak karena berpengaruh besar pada kesejahteraan masyarakat. Dia juga akan merekomendasikan ke Bupati Kabupaten Puncak Willem Wandik agar harga transportasi seperti ojek juga bisa diturunkan tarifnya.
“Ojek yang tadinya Rp 50.000 untuk jarak 2 km/di kota saja kini harus menjadi Rp 20.000. Untuk jarak 5 km seperti dari Bandara Ilaga menuju Gome yang tadinya Rp 100.000 menjadi Rp 30.000. Hal ini sangat antusias disambut oleh masyarakat,” jelasnya.
Jokowi sendiri sepanjang 2016 ini sudah 4 kali mendatangi wilayah Papua. Terakhir dia berkunjung ke wilayah ujung timur Indonesia itu pada 11-18 Oktober kemarin. Agendanya yakni meresmikan 6 proyek kelistrikan dan meresmikan program BBM Satu Harga untuk Papua.
Peresmian program itu langsung diresmikan Jokowi di Yahukimo, Papua. Jokowi mengatakan, program ini sejatinya digagas demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pasalnya, selama ini masyarakat di wilayah Papua, terutama yang jauh dari akses transportasi kerap mendapatkan harga yang jauh dari harga normal atau wajar seperti yang ada di Jawa dan Sumatera.
“BBM satu harga merupakan upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita ketahui bersama bahwa sudah berpuluh-puluh tahun harga yang ada di Indonesia barat dan tengah, harganya seperti yang sekarang (Rp 6.450). Sedangkan sudah berpuluh tahun di Papua harganya dari Rp 50 ribu, Rp 60 ribu, bahkan sampai Rp 100 ribu per liter. Kalau di Jawa ada kenaikan Rp 1.000 saja sudah demo semuanya, di sini harga Rp 60.000-100.000 per liter bertahun-tahun rakyat diam,” ujar Jokowi sesaat setelah peresmian penetapan BBM Satu Harga Untuk Papua di Bandara Nop Gliat Dekai di Yahukimo, Papua, Selasa (18/10/2016).(RED)