DENPASAR, KHATULISTIWAONLINE.COM –
“Selama ini, sejumlah masyarakat Bali merayakan Valentine Day setiap tanggal 14 Februari sebagai hari kasih sayang, yang sesungguhnya bukan merupakan budaya Bali,” kata Koster saat konferensi pers di rumah jabatannya, Selasa (8/2/2022).
Menurut Koster, sudah waktunya Bali melaksanakan hari tressna asih atau hari kasih sayang pada setiap Hari Raya Tumpek Krulut. Baginya, warisan budaya itu waktunya untuk dilestarikan, disosialisasikan, dan dilaksanakan oleh pemerintah bersama masyarakat Bali.
Gubernur Bali, Wayan Koster, menetapkan Hari Raya Hindu, Tumpek Klurut, sebagai rahina tresna asih atau hari kasih sayang di Bali. Gubernur Koster menyebut Valentine yang identik dengan hari kasih sayang bukan budaya Bali.
“Saat Rahina (Hari Raya) Tumpek Krulut pada hari Sabtu, Saniscara Kliwon, Krulut, 23 Juli 2022 nanti, seluruh masyarakat Bali diimbau agar melaksanakan perayaan secara niskala dan sakala,” pinta Koster.
Koster menegaskan, penetapan Hari Raya Tumpek Klurut sebagai hari kasih sayang bersifat imbauan.
“Tumpek Klurut itu adalah hari kasih sayang. Kan imbauan, kalau kita punya cara dengan budaya kita kenapa kita gunakan budaya orang lain,” tegas Koster.(DON)
Koster: Valentine Bukan Budaya Bali

Gubernur Bali Wayan Koster