Sydney –
Hari Selasa ini (21/12), negara bagian New South Wales (NSW), dengan ibukota Sydney mencatat 3.057 kasus COVID-19. Ini adalah pertama kalinya kasus harian mencapai angka 3.000 di Australia.
Pasien yang harus dirawat di rumah sakit juga naik menjadi284 orang pada hari ini, dibandingkan 261 orang kemarin.
Sementara39 pasien mendapat perawatan intensif.
Perdana Menteri NSW, Dominic Perrottet, kembali meminta warga untuk tenang, sambil mengatakan angka perawatan di rumah sakit dan ICU masih rendah.
Ia juga mengatakan Pemerintah NSW menanggapi wabah kali ini dengan menjaga keseimbangan antara keselamatan warga dan ekonomi.
“Pandemi tidak akan hilang, kita perlu belajar untuk hidup berdampingan dengannya,” katanya.
Tapi, Pemerintah dan pakar kesehatan masih berselisih mengenai pembatasan yang dilonggarkan pada 15 Desember lalu.
Epidemiolog dan badan kesehatan negara bagian itu menegaskan agar aturan memakai masker di dalam ruangan dan ‘check-in’ menggunakan kode QR kembali diberlakukan.
Dominic mengatakan orang harus terus memakai masker, meskipun aturannya sudah dihapus minggu lalu.
Catatan lembaga kesehatan NSW Health menunjukkan kemungkinan Omicron akan jadi varian yang dominan dalam wabah gelombang ketiga di negara bagiannya.
James Merlino, pejabat sementara Premier Victoria, mengatakan aturan pembatasan COVID-19 di Victoria dengan ibu kota Melbourne tidak akan berubah, meski ada seruan dari pakar kesehatan untuk memperketat sejumlah aturan, setelah melihat kenaikan kasus di Sydney.
“Tidak ada lockdown, acara-acara yang sudah dijadwalkan tetap terus berjalan, tidak ada aturan yang membatasi warga untuk bisa berkumpul dengan orang-orang tercinta, dengan keluarga dan teman-teman untuk merayakan Natal, untuk merayakan Tahun Baru, untuk menikmati musim panas,” katanya.
Ia mengatakan pemerintahannya akan terus memantau situasi, sebelum kemungkinan mengubah kebijakan soal penggunaan masker.
“Mengenakan masker adalah tindakan yang diperlukan dan masuk akal. Mungkin sedikit repot, tapi ini adalah bentuk ketidaknyamanan kecil yang bermanfaat secara signifikan bagi kesehatan masyarakat.”
Hari ini, Victoria mencatat 1.245 kasus COVID-19baru dan enam kematian.
Ada 392 orang yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19dan 73 di antaranya dalam perawatan intensif, termasuk 43 orang yang menggunakan ventilator.
Permohonannya diungkapkannya dalam video berdurasi 17 menit yang diunggah ke halaman Facebook-nya.
Ia khawatir NSW saat ini tidak sadar sedang menuju bencana Omicron, yang akan menekan sistem layanan kesehatan publik dan rumah sakit mulai tahun depan.
“Jika kita tidak mengubah perilaku kita, pada hari Natal nanti bisa ada8.000, 10.000, bahkan lebih, orang yang positif Omicron.Itu mungkin saja terjadi,” kata Dr Suan.
Dia mengatakan warga berusia muda dengan mobilitas tinggi bertanggung jawab atas sebagian besar penyebaran virus dan mereka juga berisiko menularkannya kepada anggota keluarga atau kerabat yang lebih rentan selama Natal.
NSW Health mencatat dari wabah kali ini kebanyakan yang dinyatakan positif COVID-19 adalah warga berusia di bawah 40 tahun, terutama di kelompok usia 20-29 tahun.
“Kita berisiko mengubah Hari Natal menjadi acara ‘superspreader’ yang simultan di seluruh Sydney, terjadi diri buan rumah. Itu masalahnya,” kata Dr Suan.
Epidemiolog lainnya, Catherine Bennett dari Deakin University di Melbourne mengatakan mencegah risiko sebelum Natal adalah kunci agar virus tidak menyebar.
Profesor Bennett mendorong agar warga lebih melakukan pertemuan di luar ruangan, menghindari keramaian,dan melakukan tes rapid antigen sebelum acara, terutama jika dihadiri orang yang rentan, seperti lanjut usia atau memiliki penyakit bawaan.
Menurutnya menghindari acara sosial sebelum 25 Desember dapat “mengurangi risiko terkena virus”.(MAD)