KABUPATEN AGAM, KHATULISTIWAONLINE.COM
Aksi jalan kaki tutup PT. Toba Pulp Lestari (TPL) dari Toba, Sumatera Utara ke Jakarta memasuki hari ke SEBELAS. Menurut Jevri Manik selaku Ketua Tim 11, sebelum melanjutkan perjalanan ke Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Rabu (23/6/2021) malam Togu Simorangkir, Irwan Sirait, Anita Martha Hutagalung dan tim lainnya menginap dengan cara memasang tenda di halaman Kantor Koramil 04 Bonjol.
Pagi harinya Kamis (24/6/2021) para aktivis lingkungan dan pegiat sosil itu akan melanjutkan perjalanan dan start dari halaman Kantor Bupati Pasaman.

“Sekitar pukul 09.20 WIB, kita telah meninggalkan Kabupaten Pasaman menuju Kabupaten Agam,” ujar Jevri melalui pesan suara WhatsApp (WA) yang diterima Khatulistiwaonline, Rabu malam.
Togu Simorangkir selaku penggagas aksi jalan kaki dari Toba ke Jakarta untuk meminta pemerintah menutup PT.TPL atau dulunya bernama PT. Inti Indorayon Utama (IIU) milik konglomerat Sukanto Tanoto yang beroperasi di wilayah Porsea itu adalah peraih gelar Master of Science Bidang Primate Conversation dari Oxford Brookes University Inggris.
Togu Simorangkir yang masih berdarah biru karena merupakan cicit Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII bersama aktivis lingkungan lainnya memulai perjalanan dari makam Pahlawan Nasional Sisingamangaraja, Desa Pagar Batu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, pada Senin (14/6/2021).
Aksi tersebut sebagai bentuk protes masyarakat atas keberadaan PT.TPL yang selama ini diduga telah merusak hutan di kawasan Tapanuli dan kerap bentrok dengan masyarakat adat.
Nantinya, setibanya di Jakarta setelah melakukan perjalanan sepanjang 1.800 Km dari Lintas Barat Sumatera itu, mereka akan menemui Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan berbagai pelanggaran yang dilakukan PT.TPL, dan meminta pemerintah mencabut izin konsesi pabrik bubur kertas tersebut.(NGO)