TANGERANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Tanpa dapat dipungkiri, kesadaran masyarakat untuk membayar pajak akan berdampak terhadap perkembangan dan kemajuan satu daerah.
Untuk itu, pemerintah daerah dalam setiap kesempatan gencar menghimbau masyarakat agar tidak lupa membayar kewajibannya. Namun harus diakui tingginya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak tidak terlepas dari siapa kepala daerah atau pimpinan di daerah tersebut.
Beda halnya yang terjadi di Kelurahan Perigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, di tempat itu salah seorang warga merasa dipersulit saat akan membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Pengalaman tak mengenakkan tersebut diungkapkan Bachtiar Effendi, SH yang didampingi oleh Ridwan, SH, dan Andreas Tua, SH, para Advokat dari Kantor Bawana Law Firm & Partner kepada khatulistiwaonline.com, Kamis (27/5/2021).
Menurut Bachtiar, sebagai warga yang taat untuk membayar pajak, dia mendatangi kantor Kelurahan Perigi Baru dan bertemu dengan seorang staf bernama Ronni untuk pembayaran pajak perdana tanah yang baru selesai diurus bukti kepemilikannya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Ronni, disebutkan bahwa Lurah tidak di kantor karena sedang mengikuti rapat di kantor Camat Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Setelah memberitahukan maksud kedatangannya, saat itu kata Bachtiar, Ronni menyarankan agar dirinya mengikuti sesuai tahapan, yaitu lebih dahulu meminta tanda tangan Rukun Tetangga (RT).
Karena memiliki nomor telepon RT mengontak terlebih dahulu.
Namun ketika hendak menemui RT, nomor HP tersebut sudah tidak aktif.
Bachtiar menduga, hal itu terjadi karena pihak kelurahan terkesan dimanfaatkan oleh pengembang ternama.
“Sebelumnya pihak pengembang diduga sudah berkonspirasi dengan pihak Desa, sehingga beberapa tanah milik warga masyarakat sekitarnya atau ahli waris timbul permasalahan dengan pengembang.
Disarankan oleh Bachtiar, pihak Kecamatan Pondok Aren dan Walikota Tangerang Selatan tidak membiarkan aparat di bawahnya melakukan perilaku yang kurang terpuji atau terkesan mem back-up pengembang.(JRS)