TANGERANG, KHATULISTIWAONLINE.COM
Pihak Pertamina diminta melakukan pengawasan terhadap pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Pasalnya, maraknya penyalahgunaan bahan bakar bersubsidi jenis solar yang dilakukan para mafia BBM diduga tidak terlepas dari peran serta oknum petugas SPBU.
Dugaan keterlibatan oknum petugas SPBU dalam penyalahgunaan solar tersebut terpantau wartawan pada Kamis (25/3/2021) malam di salah satu SPBU di Kota Tangerang.
Sekitar pukul 19.00 WIB, mobil colt diesel yang telah dimodifikasi atau sering disebut “Heli” masuk ke dalam SPBU.
Tanpa melibatkan operator atau pegawai SPBU, seorang pria yang juga pengemudi “Heli” melakukan pengisian solar menggunakan dua noisel sekaligus.
Melihat hal itu, wartawan dari sejumlah media online mendatangi sopir “Heli” seraya menanyakan siapa pemilik colt diesel yang telah dimodifikasi itu.
Oleh sopir diakui bahwa mobil tersebut milik pria berinisial E dan J.
Selanjutnya, wartawan mengabadikan photo dan visual mobil yang telah dimodifikasi itu.
Tidak lama kemudian salah seorang pria yang ada di dalam mobil berteriak dan meminta agar photo dan visual itu dihapus, tapi permintaan tersebut ditolak oleh wartawan.
Merasa permintaannya diabaikan, dalam keadaan kesal dan marah, pria itu menghadang mobil wartawan yang hendak keluar dari SPBU.
Tidak sampai disitu, pria tersebut ingin melempar mobil wartawan menggunakan batu yang ada disekitar SPBU dan tindakan seperti itu merupakan sikap premanisme yang tidak seharusnya dilakukan terhadap jurnalis.
Yang menjadi pertanyaan, kenapa pihak SPBU “memperbolehkan” mobil modifikasi itu dengan leluasa mengisi bahan bakar solar bersubsidi menggunakan sekaligus dua nosel atau selang ke dalam tangki mobil heli.
Hal ini menimbulkan dugaan ada oknum dari pihak SPBU yang bermain dengan mafia BBM untuk meraup keuntungan yang sangat signifikan.
Atas temuan ini, pihak Pertamina diminta untuk menindak tegas pengelola SPBU “nakal” karena sudah merugikan konsumen dan negara. (VAN )