Paris –
Sejumlah polisi Paris di Prancis terekam kamera memukuli seorang pria kulit hitam, baik dengan tangan kosong maupun dengan tongkat pemukul. Gas air mata juga dilemparkan ke arah pria tersebut tanpa alasan jelas.
Seperti dilansir Associated Press, Jumat (27/11/2020), Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, memerintahkan agar para polisi yang terlibat pemukulan itu dinonaktifkan sementara dari tugasnya.
Video pemukulan itu pertama kali dipublikasikan oleh situs berita lokal, Loopsider, yang menunjukkan penangkapan seorang produser musik bernama Michel Zecler di distrik ke-17 Paris pada Sabtu (21/11) waktu setempat. Penangkapan terjadi di sebuah studio rekaman.
Potongan video yang didapatkan Associated Press, baik dari kamera CCTV di dalam studio musik maupun dari rekaman tetangga di luar studio, menunjukkan tiga polisi mengikuti Zecler masuk ke dalam studio musiknya. Di dalam studio, ketiga polisi terlihat berulang kali menonjok Zecler dan memukulinya dengan tongkat.
Kepada Associated Press, Zecler mengaku dirinya merasa ‘baik’ sekarang karena ‘kebenaran telah terungkap’.
“Saya ingin memahami mengapa saya diserang oleh orang-orang yang berseragam polisi. Saya ingin keadilan yang sebenarnya, karena saya percaya pada keadilan di negara saya,” ucapnya.
Zecler menuturkan bahwa polisi berulang kali melontarkan hinaan kepadanya, termasuk menyebut hinaan rasis yang kasar. Ditambahkan Zecler bahwa dirinya masih belum mengerti mengapa polisi menangkap dirinya. Akibat pemukulan itu, Zecler mengalami luka cukup parah di kepala, lengan dan kaki.
“Dia menanyakan apa yang mereka inginkan, jika mereka ingin memeriksa identitasnya. … Mereka tidak berhenti memukulinya, video kekerasan (di dalam studio) berlangsung selama 12 menit,” sebut pengacara Zecler, Hafida El Ali, dalam pernyataannya.(DAB)