North Carolina –
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menolak hasil sejumlah polling yang menunjukkan dirinya kalah unggul dari penantangnya, Joe Biden, calon presiden (capres) dari Partai Demokrat. Trump menyebut polling yang memprediksi kemenangan Biden dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun ini, sebagai ‘polling palsu’.
Seperti dilansir AFP, Selasa (3/11/2020), Trump dan Biden sama-sama menggelar kampanye di swing states atau negara bagian yang menjadi lokasi perebutan suara sengit untuk kedua capres, salah satunya Pennsylvania.
Dalam pilpres 2016 lalu, Trump menang di Pennsylania. Namun menurut polling terbaru, Biden berhasil meraup keunggulan tipis atas Trump di negara bagian tersebut. Trump berkampanye ke North Carolina dan Delaware, negara bagian asal Biden pada Senin (2/10) waktu setempat.
Dalam kampanyenya ini, Trump mengomentari sejumlah polling yang menunjukkan dirinya kalah unggul dari Biden. Diketahui bahwa laporan CNN sebelumnya menyebut Biden unggul dari Trump, dengan rata-rata meraih 50 persen suara lebih, dalam enam polling atau jajak pendapat terbaru.
“Saya mengamati polling-polling palsu ini,” sebut Trump di hadapan pendukungnya.
“Lagipula kita akan menang,” ucap Trump meyakinkan para pendukungnya.
Di hadapan pendukungnya, Trump berupaya membangkitkan semangat kemenangan mengejutkan yang didapatkannya saat berhadapan dengan capres Partai Demokrat, Hillary Clinton, dalam pilpres 2016. Saat itu, kebanyakan polling mengunggulkan Hillary namun ternyata Trump yang memenangkan pilpres.
“Anda memilih orang luar sebagai Presiden yang akhirnya menempatkan Amerika sebagai yang terutama,” cetusnya. “Keluar dan memilihlah, itu saja yang saya minta,” ucap Trump mengimbau para pendukungnya untuk memberikan suara.
Pemungutan suara secara serentak akan digelar pada Selasa (3/11) waktu AS. CNN sebelumnya melaporkan lebih dari 90 juta orang di AS telah memberikan suaranya lebih awal lewat early voting atau pemungutan suara awal. Perkiraan dari US Elections Project, seperti dilansir CNN, menyebutkan setidaknya 150 juta orang di AS akan memberikan suaranya dalam pilpres 2020. Angka ini melampaui data pilpres 2016 di mana lebih dari 133 juta orang memberikan suaranya dalam pilpres.(RIF)