PACITAN, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Ada 27 desa dari 7 kecamatan di Pacitan yang rawan tsunami. Pemkab setempat pun menyiapkan belasan tempat evakuasi jika sewaktu-waktu musibah terjadi.
Titik-titik tersebut bersifat alamiah. Yakni memanfaatkan perbukitan yang berdekatan dengan permukiman padat penduduk. Lokasinya tersebar di sejumlah wilayah.
“Di wilayah kota saja ada 13 TES (tempat evakuasi sementara),” kata Dianitta Agustinawati, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, Jumat (2/10/2020).
Tidak itu saja, tiap desa yang berada di tepi pantai masing-masing juga memiliki tempat evakuasi. Umumnya berupa pegunungan yang berada tak jauh dari perkampungan.
“Seperti misalnya untuk wilayah (pantai) Klayar, Watukarung, Soge, Ngiroboyo, Taman, dan Tawang bukit-bukit sekitar menjadi TES-nya,” papar Dianitta.
Terkait akses jalan menuju tempat pengungsian, kondisinya secara umum baik. Terlebih dengan adanya Jalan Lintas Selatan (JLS) yang menjadi penghubung antarwilayah. Hal itu memudahkan akses baik roda dua maupun roda empat.
Sedangkan untuk akses yang menghubungkan permukiman dengan TES, sebagian besar masih berupa jalan desa hasil rintisan masyarakat setempat. Perbaikan jalan tersebut, diakui Dianitta, masih menjadi pekerjaan rumah di masa mendatang.
“Jalan beraspal sampe ke pantai itu sudah membantu dalam arti jalan sudah bisa dilalui dengan kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Mungkin yang diharapkan masyarakat yang ada di bukit-bukit itu dibuatkan tangga begitu,” paparnya.
Prasarana lain yang terus digarap adalah rambu evakuasi. Sejauh ini terdapat 250 titik rambu yang terpasang dari kawasan barat hingga ujung timur Kabupaten Pacitan dengan panjang pantai 70 kilometer. Jumlah itu masih akan ditambah lagi dengan 40 unit papan informasi bantuan Pemprov Jatim.
“Ini sedang kami petakan untuk menentukan daerah mana saja yang akan kami pasangi papan informasi tersebut,” pungkas Dianitta.(VAN)