TRENGGALEK, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Tingginya ancaman bencana gempa bumi, longsor hingga banjir menjadi perhatian serius Basarnas Trenggalek. Puluhan potensi SAR mendapat pelatihan penanganan pertama korban bencana atau kecelakaan. Pelatihan ini salah satu prioritas nasional.
Deputi Bidang Bina Tenaga dan Potensi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Abdul Haris Achadi, mengatakan pelatihan khusus penanganan pertama para korban bencana tersebut menyasar daerah-daerah yang memiliki potensi tinggi bencana. Di antaranya Trenggalek, Ponorogo dan Pacitan.
“Kami potensi SAR cukup banyak, ada masyarakat, relawan, kelompok masyarakat maupun Kementerian lembaga seperti BPBD TNI, Polri dan lain-lain. Ini harus dikelola, karena apabila tidak, maka kurang bagus pada saat pelaksanaan ketika terjadi bencana,” kata Haris sata dikonfirmasi, Selasa (29/9/2020).
Dia menjelaskan dalam pelatihan yang digelar di Pos Basarnas Trenggalek, para potensi SAR diajarkan proses penanganan medis pertama terhadap korban bencana. Pengetahuan tentang penanganan pertama itu dinilai sangat penting. Sebab pada beberapa kasus, penanganan pertama akan menentukan keselamatan korban.
Haris menambahkan, tahun ini Basarnas menargetkan akan melatih 5.000 potensi SAR. Pelatihan digelar secara bertahap dan diutamakan pada daerah-daerah yang memiliki risiko tinggi bencana.
“Pelatihan potensi ini menjadi salah satu prioritas nasional bagi kami atau Basarnas. Tahun ini kita sebetulnya punya target ada 10.000 potensi, tapi karena ada COVID-19 ini kami turunkan menjadi 5.000,” jelasnya.
Basarnas berharap dengan pelatihan kemampuan itu akan memberikan manfaat kepada masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. “Yang bisa menolong pertama kali siapa kalau tidak unit sosial yang ada di lingkungan terdekat, kalau mengandalkan pos Basarnas atau kantor SAR akan lebih lama,” jelasnya.(MAD)