JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM – Italia menempatkan menteri pemerintah kedua di bawah perlindungan polisi di tengah kekhawatiran bahwa para pejabat dapat menjadi target kekerasan fisik ketika ketegangan sosial meningkat atas penanganan pandemi coronavirus.
Dilansir AFP, Kamis (28/5/2020), polisi mengatakan bahwa menteri pendidikan Italia Lucia Azzolina telah diberikan pengawalan polisi menyusul ancaman terhadapnya.
Wakil menteri kesehatan Pierpaolo Sileri juga diberi perlindungan polisi setelah menerima ancaman sehubungan dengan bantuancoronavirus.Dan polisi juga diminta untuk menjaga gubernur wilayah Lombardy, Attilio Fontana, setelah dia dibanting seorang “pembunuh” dalam coretan di Milan dan menerima ancaman di media sosial.
Lombardy di Italia utara adalah wilayah yang paling parah dilanda pandemi, yang telah menewaskan lebih dari 33.000 orang, dan Fontana telah banyak dikritik di beberapa tempat karena gagal mengekang penyebaran virus.
Italia juga berjuang untuk memulai kembali setelah penutupan secara nasional yang melumpuhkan secara ekonomi yang berlangsung dua setengah bulan.
“Ada risiko ketegangan sosial dan kejengkelan bisa meledak di seluruh negeri,” kata Menteri Luar Negeri Luigi Di Maio.
Kedua menteri di bawah perlindungan polisi adalah anggota Gerakan Lima Bintang yang anti kemapanan (M5S) yang merupakan bagian dari koalisi yang berkuasa di Italia, sementara Fontana adalah anggota partai Liga sayap kanan.
Fontana mengatakan dia tidak meminta pengawalan dan bersikeras itu tidak akan mempengaruhi pekerjaannya.
“Sayangnya kita tahu bahwa itu hanya langkah kecil antara kekerasan verbal dan fisik … Kita akan tetap berjaga-jaga,” kata Menteri Lingkungan Hidup Sergio Costa.
“Sangat meresahkan bahwa iklim kebencian dan ancaman seperti itu telah terjadi di sekitar sekolah, perawatan kesehatan dan masalah sensitif dan penting lainnya,” tambahnya.(VAN )