Caracas –
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, memberlakukan ‘karantina kolektif’ terhadap tujuh negara bagian di Venezuela sebagai bagian dari upaya membatasi penyebaran virus Corona atau COVID-19. Sedikitnya 17 kasus virus Corona terkonfirmasi di wilayah Venezuela.
Di kawasan Amerika Latin, negara-negara seperti Argentina dan Kolombia baru saja mengumumkan pembatasan perjalanan. Sedangkan El Salvador menetapkan masa darurat untuk melindungi warganya dari virus Corona.
Seperti dilansir AFP, Senin (16/3/2020), otoritas Venezuela belum melaporkan kasus pertama virus Corona hingga 26 Februari lalu, ketika wabah ini merebak di kawasan Asia dan Eropa. Kini, kawasan Amerika Latin menghadapi peningkatan kasus virus Corona, dengan total lebih dari 550 orang terinfeksi dan enam orang meninggal.
Sebagai upaya pencegahan, seluruh aktivitas di tujuh negara bagian Venezuela akan dihentikan mulai Senin (16/3) pagi, sekitar pukul 05.00 waktu setempat.
Tujuh negara bagian itu terdiri atas wilayah ibu kota Caracas kemudian Miranda, La Guaira, Zulia, Tachira, Apure dan Cojedes. Di wilayah-wilayah tersebut, aktivitas kerja dihentikan sementara. Namun aktivitas distribusi makanan, layanan kesehatan, transportasi dan keamanan mendapat pengecualian.
“Ini bukan liburan kolektif, bukan. Ini adalah karantina kolektif yang layak mendapatkan disiplin sosial yang hebat, pengendalian diri yang hebat,” tegas Maduro. Dia menyatakan bahwa orang-orang harus tinggal ‘di rumah’. Ibu kota Caracas diketahui memiliki 6 juta penduduk.
Maduro sebelumnya melarang penerbangan dari dan ke Eropa, Kolombia, Panama dan Republik Dominika. Dia juga menghentikan sementara aktivitas sekolah dan universitas, juga acara-acara olahraga.
Disebutkan Maduro bahwa respons yang diputuskan dirinya dalam menghadapi virus Corona ini terinspirasi oleh China, salah satu sekutu komersial utama Venezuela. China yang menjadi asal wabah ini, sebelumnya memberlakukan karantina terhadap puluhan juta warganya untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.
“Satu-satunya cara untuk mengatasi saluran penularan adalah memasuki … fase karantina kolektif yang drastis di seluruh wilayah negara ini,” ucap Maduro.
Pada Minggu (15/3) waktu setempat, otoritas Venezuela mengumumkan tujuh kasus baru. Secara total, kini jumlah kasus virus Corona di Venezuela bertambah menjadi 17 kasus.
Sementara itu, Presiden Argentina Alberto Fernandez mengumumkan penutupan perbatasan dan meliburkan sekolah-sekolah hingga akhir bulan ini. Fernandez menyebut penutupan perbatasan hanya berlaku untuk orang-orang yang akan masuk ke Argentina.
Presiden Kolombia, Ivan Duque, baru saja mengumumkan pembatasan terhadap masuknya warga asing ke negaranya mulai 16 Maret. Bagi warga asing dan warga Kolombia yang baru masuk ke Kolombia diwajibkan menjalani ‘isolasi dua pekan’.(DAB)