Roma –
Jumlah kasus virus corona di wilayah Italia kembali mengalami lonjakan, dengan sejauh ini mencapai 655 kasus. Sedikitnya 17 orang meninggal dunia akibat virus corona di wilayah Italia.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (28/2/2020), otoritas Italia terlihat berusaha meremehkan wabah virus corona di wilayahnya, dengan Menteri Luar Negeri Italia, Luigi Di Maio, menyatakan bahwa wabah virus corona hanya berdampak pada sebagian kecil negara tersebut.
“Wabah informasi yang menyesatkan akan memberikan kerusakan lebih besar bagi Italia daripada risiko wabah virus (corona) itu sendiri. Hanya 0,1 persen dari negara ini yang terkena,” sebut Di Maio dalam konferensi pers.
Pernyataan Di Maio itu disampaikan di tengah terjadinya lonjakan kasus virus corona di Italia, dari yang tadinya dari 200-an kasus menjadi 655 kasus pada Kamis (27/2) waktu setempat. Jumlah korban meninggal bertambah lima orang dan saat ini mencapai 17 orang.
Dengan jumlah tersebut, Italia kini menjadi pusat wabah virus corona di kawasan Eropa. Diketahui bahwa negara-negara Eropa lainnya, seperti Jerman memiliki 45 kasus virus corona, Prancis dengan 38 kasus dan Spanyol dengan 25 kasus.
Para analis memperingatkan bahwa wabah ini tampaknya akan membawa perekonomian Italia yang rapuh ke dalam resesi keempat dalam 12 tahun terakhir, dengan banyak bisnis di wilayah utara Italia yang kaya mendekati kemandekan dan hotel-hotel melaporkan banyaknya pembatalan.
Meskipun wabah virus corona di Italia fokus pada cluster kecil di kota Lombary dan Veneto yang saling bertetangga, otoritas setempat melarang digelarnya acara-acara publik di seluruh wilayah itu. Mereka juga meliburkan sekolah-sekolah dan universitas, serta menutup bioskop, teater dan museum-museum setempat.
Otoritas Italia kini tampaknya khawatir bahwa langkah-langkah tegas yang diambil untuk mengendalikan penyebaran virus corona, termasuk melakukan pemeriksaan luas terhadap orang-orang yang tidak mengalami gejala-gejala virus corona, akan berdampak pada perekonomian yang rapuh.
Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Walter Ricciardi, menyatakan bahwa pemeriksaan skala besar yang dilakukan Italia di wilayah-wilayah terdampak, tidak sesuai dengan panduan WHO yang diikuti negara-negara lainnya.
Beberapa negara yang melaporkan kasus baru virus corona dalam dua hari terakhir, diketahui berkaitan dengan Italia. Pada Kamis (27/2) waktu setempat, otoritas Israel melarang setiap warga asing yang pernah berkunjung ke Italia dalam dua pekan terakhir.
Menurut sejumlah pejabat kesehatan Italia, meskipun ada lonjakan kasus, namun jumlah pasien yang dipulangkan dari rumah sakit setelah dinyatakan sembuh juga bertambah menjadi 45 orang.(RIF)