New Delhi –
Di hari keduanya di India, Presiden AS Donald Trump menyebut kunjungannya selama dua hari ini produktif dan berhasil menjalin kesepakatan militer menyusul pembicaraannya dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
India akan membeli peralatan militer senilai US$ 3 miliar atau setara Rp 42 triliun, termasuk 24 helikopter SeaHawk dari Lockheed Martin dan enam helikopter Apache. Pembelian itu merupakan bagian dari upaya India untuk memodernisasi peralatan militernya.
Di hari terakhirnya di India ini, Trump hadir dalam acara upacara penghormatan bagi dirinya yang dihelat di ibu kota New Delhi. Ratusan pasukan militer terlihat berbaris rapi di tempat acara, yakni di Istana Presiden Bhavan. Trump disambut dengan tembakan meriam, yang dilanjutkan dengan pidato resmi dari Perdana Menteri Narendra Modi.
Upacara ini menandai dimulainya agenda Trump di Delhi, antara lain pertemuan dengan para pebisnis serta para staf kedutaan, dan lawatan ke monumen peringatan tokoh nasional India Mahatma Gandhi. Sementara ibu negara Melania Trump mengunjungi sebuah sekolah negeri di daerah Moti bagh, New Delhi, untuk menghadiri sesi ‘kelas kebahagiaan &rsquo.
Jalin kesepakatan dagang
Pemerintah AS saat ini diketahui tengah menjajaki kesepakatan dagang dengan India terkait hasil pertanian, peralatan medis, perdagangan digital, serta mengusulkan tarif baru.
Hubungan perdagangan kedua negara sempat tegang setelah Trump memberlakukan tarif ekspor baja dan aluminium terhadap India. Pemerintahan PM Modi kemudian membalas dengan memberlakukan tarif atas produk-produk AS.
“Tim kami telah membuat kemajuan luar biasa dalam menjalin sebuah perjanjian perdagangan yang komprehensif, dan saya optimis kami dapat mencapai kesepakatan yang akan sangat bermanfaat bagi kedua negara,” kata Trump di Delhi.
Trump lantas mengatakan kunjungannya ke India merupakan kunjungan yang “tidak terlupakan dan luar biasa.”
Kunjungan Trump diwarnai kerusuhan
Tak jauh dari Istana Presiden Bhavan, kerusuhan mewarnai kunjungan hari kedua Presiden AS Donald Trump. Ribuan orang berunjuk rasa menentang UU Kewarganegaraan yang dinilai merusak tradisi sekuler India dan mendiskriminasikan warga muslim India.
Kepolisian India melaporkan tujuh orang tewas dan 150 orang terluka dalam aksi unjuk rasa ini. “Tujuh orang termasuk satu pejabat tinggi kepolisian Delhi meninggal,” terang Anil Mittal, seorang perwira polisi Delhi.
Akibat unjuk rasa ini, sekolah-sekolah dan lima stasiun metro di kota Delhi ditutup.
Kunjungan Trump ke India telah menarik perhatian dunia, terlebih lagi dengan persiapan besar-besaran yang dilakukan pemerintah India.
Sebelumnya dalam pidatonya Senin (24/01) di Stadion Kriket Sardar Patel di Ahmedabad, yang diklaim sebagai stadion kriket terbesar di dunia, Trump memuji kemajuan India saat ini sebagai sebuah demokrasi yang stabil dan makmur yang disebutnya sebagai “salah satu pencapaian terpenting abad ini”(MAD)