Riyadh –
Arab Saudi melarang setiap warganya untuk bepergian ke China di tengah wabah virus corona yang merajalela. Bagi warga Saudi yang melanggar larangan itu, tidak akan diizinkan kembali ke negara kerajaan tersebut.
Seperti dilansir Associated Press, Jumat (7/2/2020), otoritas Saudi menyebut pemberlakuan larangan perjalanan ini merespons wabah virus corona yang pertama kali muncul di kota Wuhan, China. Sejauh ini sudah 638 orang meninggal akibat virus corona di China, Hong Kong dan Filipina.
“Direktorat Jenderal Paspor mengumumkan penangguhan perjalanan untuk warga dan penduduk Saudi ke Republik Rakyat China,” demikian bunyi pernyataan Direktorat Jenderal Paspor Saudi, seperti dibacakan secara on-air oleh kantor berita Saudi Press Agency (SPA).
Otoritas Saudi juga memperingatkan bahwa setiap warga Saudi yang melanggar larangan itu tidak akan diizinkan kembali ke Saudi nantinya.
“Dan jika ada bukti pelanggaran oleh setiap warga atau penduduk yang tidak mengungkapkan perjalanan mereka ke China, mereka tidak akan diizinkan kembali ke kerajaan,” tegas Direktorat Jenderal Paspor Saudi dalam pernyataannya.
“Kontrol Paspor juga menegaskan bahwa langkah ini masuk dalam prosedur kesehatan terakreditasi untuk mencegah virus corona baru,” imbuh pernyataan tersebut.
Dalam pernyataannya, otoritas Saudi juga menyebut ketentuan peraturan soal dokumen perjalanan akan berlaku bagi setiap warga Saudi yang melanggar larangan perjalanan ini. Namun tidak disebut lebih lanjut soal aturan yang dimaksud.
Diketahui bahwa kasus virus corona belum terdeteksi di wilayah Saudi. Namun sedikitnya lima kasus — di antaranya empat orang sekeluarga yang berasal dari Wuhan — telah terkonfirmasi di Uni Emirat Arab (UEA) yang bertetangga dengan Saudi.(DON)