BABEL,KHATULISTIWAONLINE.COM
Nelayan Sungai Bukit Layang mengeluh, udang banyak yang mati diduga terkena pencemaran limbah beracun dari pabrik CPO PT. BSS.
Berdasarkan laporan ketua nelayan Desa Bukit Layang kepada wartawan media ini, udang galah hasil tangkapan nelayan baik yang menggunakan alat tangkap jenis jala ataupun bubu udang yang didapat semuanya pada mati, air sungai pun menebarkan aroma bau busuk.
Dari laporan inilah akhirnya awak media pun turun ke lapangan dan memasuki area perkebunan. Pabrik PT. BSS diakhir bulan Desember 2019 yang lalu, saat tiba di area perkebunan sawit PT. BSS tampak pipa-pipa pembuangan limbah langsung dibuang di areal perkebunan sawit.
Tampaknya limbah ini digunakan sebagai pupuk sawit. Aroma bau busuk pun sangat menyengat sehingga membuat perut terasa mual mau muntah.
Instalasi pengolahan air limbah PT. BSS ini sepertinya tidak memenuhi standar SOP yang layak karena sistem pembuangan limbah ini diantara pohon sawit dari satu blok ke blok yang lain hanya menggunakan alat berat, buat bandar namun bandarnya cukup dangkal, sehingga limbahnya pun meluap karena kapasitas daya tampungnya tidak memenuhi standar, apalagi sekarang ini lagi musim hujan. Tumpahan limbah ini meluap mengikuti aliran air hingga jatuh ke sungai Bukit Layang terus melewati alur sungai Perimping hingga ke laut.
Masalah ini telah dilaporkan ke Dinas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bangka Propinsi Babel. Pihak Dinas BLH bersama awak media pun turun ke lapangan untuk mengecek sistem IPAL Limbah Pabrik CPO PT. BSS, bahkan bersama dua orang dari pihak perusahaan. Namun sepertinya pihak BLH pun tidak banyak berbuat hanya memberikan sedikit himbauan kepada pihak perusahaan, bahkan sampel air limbah pun mereka tidak mau mengambil untuk diuji di laboratorium, apakah limbah ini berbahaya atau tidak. Ada apa dengan semua ini? (Dedi SE)