JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Dua kelompok ormas di Bekasi terlibat bentrokan di sebuah kafe. Belum diketahui penyebab bentrokan tersebut, namun kejadian itu membuat Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyinggung kembali pemberdayaan warga.
“Makanya kalau saya bilang pemberdayaan kepada warga, orang kan butuh makan ada keluarga, butuh tanggung jawab sosial negara, sepanjang itu normatifnya benar, aturannya ditata supaya tidak melanggar hukum. Kan tugas saya mengatur, saya harus taat dan patuh kepada aturan dan warga juga harus taat dan patuh,” jelas Rahmat Effendi kepada wartawan di kantornya, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Senin (18/11/2019).
“Karena ini adalah ruang lingkup sistem yang namanya negara, jadi saya sebagai kepala daerah, sebagai wali kota nggak ada tuh (membedakan, red) ini semua sama, hak dan kedudukan sama,” sambung Effendi.
Meski begitu bentrokan antar-ormas itu tetap tidak bisa dibenarkan. Rahmat meminta polisi pun menindak tegas pelaku.
“Kalau ada yang melakukan dan bertentangan dengan hukum, saya sama Pak Kapolres sepakat untuk mengambil tindakan hukum,” ujar Rahmat.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Pepen itu menyebut bahwa bentrokan antar-ormas itu sebetulnya adalah permasalahan pribadi.
“Yang bentrok itu pribadi-pribadi, hanya dibawa ke ormas, harusnya urusannya pribadi-pribadi,” imbuh Rahmat.
Mulanya bentrok terjadi di tempat hiburan di Cafe Budi, Plaza Bekasi, Bekasi Timur. Karena situasi tidak kondusif, saling dorong pun terjadi.
Namun, insiden keributan itu berlanjut di di Jalan Mandiri Raya RT 02/02 Kelurahan Arenjaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Sabtu (16/11) dan Minggu (17/11) dini hari. Akibatnya, markas salah satu ormas dirusak massa.
Polisi telah melakukan mediasi dengan pihak-pihak yang terlibat. Situasi diyakini sudah kondusif.
“Sudah kondusif,” ujar Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto saat dihubungi secara terpisah.(MAD)