Berlin –
Pelaku yang mendorong seorang bocah ke depan kereta hingga tewas di Frankfurt, Jerman, diketahui sempat menyerang satu orang lainnya sebelum ditangkap. Beruntung, dia berhasil mempertahankan diri saat pelaku coba mendorongnya ke rel.
Seperti dilansir media Inggris, The Guardian, Selasa (30/7/2019), juru bicara Kepolisian Jerman menuturkan bahwa pelaku sempat berniat mendorong seorang wanita lainnya ke atas rel, namun gagal.
“Dia mampu mempertahankan diri,” sebut juru bicara kepolisian setempat.
Pelaku dilaporkan mendorong seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun dan ibundanya ke depan kereta yang sedang melaju di stasiun utama Frankfurt pada Senin (29/7) waktu setempat. Bocah itu tertabrak rangkaian kereta cepat ICE (Intercity-Express) yang baru tiba di stasiun tersebut dan tewas seketika.
Sedangkan ibundanya (40) berhasil masuk ke celah aman di antara dua peron dan berhasil selamat tanpa luka-luka. Disebutkan juru bicara kepolisian bahwa sang ibunda kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit karena syok atas peristiwa yang menimpa putranya.
Sementara itu, pelaku langsung melarikan diri usai beraksi, namun dia dikejar oleh sejumlah penumpang lainnya yang berhasil melumpuhkannya. Pelaku yang tidak diketahui identitasnya ini telah ditangkap polisi setempat.
“Para penumpang menyaksikan bencana itu dan berlari mengejar pelaku yang kabur. Dimungkinkan untuk menangkap pelaku saat dia masih ada di stasiun,” tutur juru bicara kepolisian setempat.
Insiden maut ini terjadi pada Senin (29/7) pagi sekitar pukul 10.00 waktu setempat, di peron nomor tujuh stasiun Frankfurt yang tergolong sebagai salah stasiun paling sibuk di Jerman.
Kepolisian Jerman tidak menyebut identitas pelaku, hanya menyatakan bahwa dia diyakini berasal dari Eritrea, sebuah negara di Afrika bagian timur laut.
Motif pelaku dalam melakukan aksi kejinya ini masih belum jelas. Kepolisian setempat menyatakan bahwa pelaku dan korban-korban tidak saling mengenal dan tidak memiliki keterkaitan maupun pertikaian.
Peristiwa mengerikan ini menggemparkan Jerman dan membangkitkan kembali sentimen anti-imigran di negeri yang membuka pintunya lebar-lebar bagi para imigran itu. Banyak netizen menyalahkan kebijakan imigrasi Kanselir Angela Merkel atas kejadian mengerikan tersebut. Sebagian melontarkan kemarahan atas apa yang mereka anggap sebagai keringanan hukuman bagi para penjahat asing.(ADI))