Ottawa –
Pastor Claude Grou ditikam saat memimpin misa pagi di gereja Saint Joseph’s Oratory di Montreal, Kanada. Beruntung, sang pastor hanya mengalami luka ringan dan telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Seperti dilansir media lokal, CTV News Montreal, Sabtu (23/3/2019), pastor Grou pun menyampaikan pernyataan pertamanya usai serangan itu terjadi pada Jumat (22/3) pagi waktu setempat. Pelaku penikaman telah ditahan otoritas setempat dan akan menjalani sidang dakwaan pada Sabtu (23/3) waktu setempat. Diucapkan pastor Grou bahwa serangan itu tidak membuatnya takut untuk kembali menjalankan tugasnya di gereja.
“Kesehatan saya baik-baik saya. Saya akan beristirahat sebentar dan saya akan kembali bekerja setelah beristirahat,” ucap pastor Grou kepada CTV News Montreal saat dirinya keluar dari rumah sakit. Pastor Grou tampak duduk di kursi roda saat keluar dari Rumah Sakit Umum Montreal pada Jumat (22/3) malam waktu setempat.
“Dan (gereja Saint Joseph’s) Oratory akan tetap menjadi tempat di mana orang-orang akan disambut. Tempat untuk berdoa dan tempat tenang dan tempat damai — bahkan jika ada momen seperti itu (serangan pisau),” imbuhnya.
Penikaman mengerikan terhadap pastor Grou ini terjadi pada Jumat (22/3) pagi waktu setempat, saat dia tengah memimpin misa pagi. Sekitar 60 jemaat saat itu menghadiri misa dan sedang khusyuk mendengarkan khotbah serta bacaan Injil. Tiba-tiba seorang pria bertopi putih yang tadinya duduk di deretan jemaat, berdiri dan berjalan mendekati altar. Pria itu mendekati pastor Grou dan mengejarnya sambil melayangkan tikaman ke arah sang pastor.
Aksi penikaman ini juga disaksikan oleh publik umum karena misa pagi itu disiarkan langsung lewat layanan live streaming online dan ditayangkan televisi rohani Katolik setempat, Sel+Lumiere TV atau Salt+Light TV. Tayangan video menunjukkan para jemaat yang terkejut, langsung bangkit dari tempat duduk dan beberapa orang di antaranya berlari mendekati altar untuk menolong pastor Grou. Ada juga jemaat yang panik dan berlari keluar gereja.
Serangan berakhir dalam beberapa detik setelah jemaat dan petugas keamanan gereja dengan cepat melumpuhkan pelaku dan membantingnya ke lantai.
Kepada CTV News Montreal, pastor Grou menyatakan dirinya tidak mengenal pelaku yang menikam dirinya. Sang pastor pun berterima kasih kepada pihak-pihak yang bergegas menolong dirinya saat serangan itu terjadi.
“Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua orang yang menyampaikan kekhawatiran mereka untuk saya dalam beberapa jam terakhir dan orang-orang yang menyampaikan doa-doanya untuk saya,” tutur pastor Grou.
Identitas pelaku tidak diungkap ke publik, hanya disebut usianya 26 tahun. Dijadwalkan pelaku akan dihadirkan dalam persidangan pada Sabtu (23/3) waktu setempat, melalui videolink dari tempatnya ditahan saat ini.
Motif di balik penikaman ini juga belum diketahui pasti. Juru bicara Kepolisian Montreal, Caroline Chevrefils, menyatakan sejauh ini tidak ada keterkaitan dengan politik, terorisme maupun ekstremisme. “Peristiwa hari ini merupakan aksi terisolasi yang dilakukan satu individu,” sebutnya, sembari mengakui pelaku bukan sosok asing bagi pihak kepolisian. (ARF)