Texas –
Penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat (AS) memasuki hari ke-34. Para staf Badan Antariksa AS atau NASA pun terpaksa membersihkan sendiri toilet di kantor mereka.
Seperti dilaporkan surat kabar AS, The Hill dan dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Jumat (25/1/2019), hal tersebut bisa terjadi karena para petugas kebersihan atau cleaning service yang biasanya menjaga kebersihan setiap toilet di kantor NASA tidak lagi bekerja karena tidak mendapat gaji.
Diketahui bahwa selama penutupan pemerintah federal AS (shutdown), para pegawai federal di negara tersebut sama sekali tidak mendapat gaji.
Laporan The Hill menyebut bahwa pemberitahuan yang terpasang pada bagian luar toilet menyatakan agar para staf NASA menjadi sukarelawan dalam membersihkan sendiri toilet-toilet di kantor mereka, tepatnya di Pusat Luar Angkasa Johnson yang ada di Houston, Texas. Disebutkan dalam surat pemberitahuan itu bahwa para petugas pemeliharaan tidak lagi mendapat gaji setelah Jumat (25/1) waktu setempat.
Di tengah penutupan pemerintah AS, para pegawai dipaksa mengambil cuti tanpa upah dan NASA turut merasakan dampaknya.
“Inilah kenyataan yang terjadi di Pusat Luar Angkasa Johnson,” sebut salah satu staf NASA, Elizabeth Blome, via Twitter pada Kamis (24/1) waktu setempat.
“Kami sekarang tidak memiliki layanan pemeliharaan sementara kami bekerja tanpa gaji untuk menjaga Stasiun Luar Angkasa Internasional tetap beroperasi,” imbuhnya.
Sekitar 75 persen institusi pemerintahan AS tetap buka dan mendapat aliran anggaran, termasuk Departemen Pertahanan AS, karena institusi-institusi itu menggunakan anggaran terpisah yang diloloskan Kongres AS pada September 2018 lalu.
Namun sekitar 25 persen institusi pemerintahan AS lainnya terkena dampak penutupan pemerintahan sejak Desember 2018, termasuk NASA. Ratusan ribu pegawai diperlukan untuk tetap bekerja seperti biasa namun tanpa menerima gaji hingga pemerintahan federal AS resmi dibuka kembali.
Presiden AS Donald Trump menyerukan kepada para anggota Kongres AS untuk meloloskan anggaran US$ 5,7 miliar bagi pembangunan tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko, yang awalnya dijanjikan Trump akan dibangun dengan uang Meksiko
Partai Demokrat yang kini menguasai House of Representatives (HOR) atau DPR AS telah menolak proposal Trump yang menyertakan anggaran pembangunan tembok perbatasan itu. Demokrat berargumen bahwa pembangunan tembok itu terlalu mahal dan tidak efektif untuk mengamankan perbatasan. (DON)