Roma –
Seorang diplomat top Korea Utara (Korut) yang ada di Italia dilaporkan sedang mencari suaka. Otoritas intelijen Korea Selatan (Korsel) menyebut sang diplomat itu sedang bersembunyi bersama keluarganya usai kabur dari markas diplomatik Korut di Italia.
Seperti dilansir AFP, Kamis (3/1/2018), informasi soal diplomat Korut itu awalnya dilaporkan oleh surat kabar Korea Selatan (Korsel) JoongAng Ilbo yang mengutip sumber-sumber diplomatik di Seoul.
Dilaporkan JoongAng Ilbo bahwa diplomat bernama Jo Song-Gil yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Duta Besar Korut di Roma, telah mengajukan suaka ke sebuah negara Barat yang tidak disebut namanya. Diplomat Korut itu disebut mengajukan suaka bersama keluarganya.
“Dia mengajukan suaka pada awal bulan lalu,” sebut JoongAng Ilbo dalam laporannya yang mengutip sumber di Seoul tersebut.
Menurut JoongAng Ilbo, otoritas Italia saat ini sedang ‘khawatir’ soal langkah yang harus diambil terkait hal ini. Namun seorang sumber di Seoul yang dikutip JoongAng Ilbo menyatakan bahwa otoritas Italia ‘melindunginya (diplomat Korut-red) di tempat aman’.
Dalam pernyataan terpisah setelah laporan JoongAng Ilbo mencuat, seorang anggota parlemen Korsel, Kim Min-Ki, menuturkan kepada wartawan bahwa diplomat Korut yang dimaksud diketahui menghilang dan diduga sedang bersembunyi. Informasi itu disampaikan Kim setelah menghadiri sesi rapat tertutup dengan otoritas intelijen Korsel.
“Masa jabatan pelaksana tugas Duta Besar Jo Song-Gil telah berakhir pada akhir November tahun lalu dan dia kabur dari markas diplomatik pada awal November,” ungkap Kim kepada wartawan setempat.
Jo yang berusia 48 tahun diketahui menjabat Pelaksana Tugas Dubes Korut di Roma sejak Oktober 2017 lalu, setelah Italia mengusir Dubes Korut sebelumnya, Mun Jong-Nam, sebagai bentuk protes atas uji coba nuklir Korut saat itu.
Disebutkan seorang pakar Korut yang tidak disebut namanya, seperti dikutip JoongAng Ilbo bahwa Jo ‘dikenal sebagai anak atau menantu dari salah satu pejabat tertinggi dalam rezim Korut’.
Kebanyakan diplomat Korut yang bertugas di luar negeri biasanya diwajibkan meninggalkan sejumlah anggota keluarga mereka — khususnya anak — di Pyongyang demi mencegah pembelotan saat bertugas. Namun Jo, menurut JoongAng Ilbo, datang ke Roma pada Mei 2015 bersama istri dan anaknya. Hal itu disebut menunjukkan bahwa dia memang berasal dari keluarga yang mendapat keistimewaan.
Jika memang benar Jo membelot, maka dia akan bergabung dengan jajaran diplomat senior Korut lainnya yang membelot di bawah kepemimpinan Kim Jong-Un. Diplomat senior Korut terakhir yang membelot adalah Thae Yong-Ho yang meninggalkan jabatannya sebagai Wakil Dubes Korut di London tahun 2016.(ADI)