JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pose 2 jari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Konferensi Nasional Partai Gerindra berbuntut panjang. Anies diadukan ke Bawaslu terkait pose itu.
Anies berpose dua jari saat mendapat kesempatan berdiri di podium Konferensi Nasional Gerindra di Sentul International Convention Center, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12). Dia kemudian berbicara tentang jasa Prabowo saat ia maju di Pilgub DKI 2017 bersama Sandiaga Uno yang diusung Gerindra-PKS.
“Dua tahun lalu, kita kumpul di Jakarta, kita mulai sebuah gerakan perubahan. Pesimisme diempaskan ke kita dan alhamdulillah kerja ikhlas, kerja tuntas mengantarkan kita kemenangan di Jakarta,” kata Anies.
Dalam kesempatan itu, Anies tampak mengacungkan salam dua jari Prabowo-Sandi. Tak cuma satu tangan, salam dua jari diacungkan Anies dengan tangan kanan dan kirinya.
Pose 2 jari Anies itu pun menuai pro-kontra. PDIP DKI menilai Anies tak boleh mengacungkan salam dua jari itu karena itu gestur kampanye.
Untuk itu, Bawaslu disebut Gembong tak perlu menunggu laporan untuk mengusut tindakan Anies. “Bawaslu sebetulnya tidak harus menunggu laporan, harus proaktif. Saya yakin Bawaslu sudah tahu,” kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memastikan Anies telah mengajukan izin untuk menghadiri Konfernas Gerindra. Tak masalah bila Anies hadir di acara itu. Namun Anies melakukan kesalahan menurut Kemendagri.
“Dalam hal ini, kesalahan lebih pada mengacungkan dua jari tanda kampanye Prabowo-Sandi. Seharusnya diam,” kata Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, Sumarsono (Soni), kepada wartawan, Selasa (18/12).
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, menyoroti Kemendagri yang menyebut pose dua jari Anies itu merupakan kesalahan. Andre meminta Kemendagri juga menegur para kepala daerah pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Andre mengatakan gestur salam dua jari yang dilakukan Anies mungkin dalam konteks euforia keberhasilan Persija menjuarai Liga 1. Andre menilai wajar pose dua jari Anies yang disebutnya merupakan Salam Jempol Telunjuk atau Sajete khas Persija.
“Persija kan baru menang, jadi bisa saja Bang Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta acungkan dua jari simbol The Jak. Faktanya, di pertemuan itu Bang Anies cerita tentang capaian Persija,” kata Andre dalam keterangannya.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif menilai tidak ada yang salah dengan pose ‘salam dua jari’ Anies itu. Gerindra menganggap Anies berpose empat jari.
Sementara itu, Garda Nasional untuk Rakyat (GNR) tak sepakat dengan Gerindra yang menyebut Anies sebagai simbol The Jack. GNR menilai gestur dua jari itu sebagai simbol kampanye karena dilakukan dalam acara Konfernas Gerindra.
“Ini kan simbol dari 02, di mana kita tidak melaporkan ketika dia melakukan simbol ini di acara JakMania, karena itu memang simbol JakMania. Tapinya di acara Konfernas Gerindra. Ini adalah preseden buruk bagi kepala daerah atau pejabat publik bahwa ini tidak boleh diulangi lagi,” ujar juru bicara GNR Agung Wibowo Hadi di Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (18/12). (NOV)