JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pimpinan pemerintah Sri Lanka, Mahinda Rajapakse berencana mengundurkan diri dari posisi perdana menteri . Mahinda akan mengundurkan pada hari ini.
Dilansir dari AFP pada Sabtu (15/12/2018), putra Mahinda, Namal Rajapaksa mengatakan, pengunduran diri ayahnya menandakan berakhirnya perebutan kekuasaan selama tujuh minggu yang mengancam akan menutup pemerintah.
“Untuk menjamin stabilitas negara, mantan presiden … (Rajapakse) telah memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri besok setelah pidato kebangsaan,” kata Namal.
Pengumuman pengunduran diri itu tak lama setelah Mahkamah Agung Sri Lanka melarang Rajapakse dan pemerintahannya menggunakan kekuasaan kantor yang mereka klaim sejak Oktober. Sehari sebelumnya, MA Sri Lanka membuka jalan bagi proses impeachment terhadap Presiden Maithripala Sirisena yang memuutuskan untuk membubarkan parlemen bulan lalu.
Tujuh hakim dengan suara bulat setuju bahwa Sirisena melanggar konstitusi ketika dia membubarkan parlemen bulan lalu untuk mencegah Rajapakse menderita kekalahan di DPR. Sirisena juga disebut mempercepat pemilihan hampir dua tahun lebih cepat dari jadwal.
Koalisi Rajapaksa dan Sirisena memicu krisis politik setelah memecat Perdana Menteri, Ranil Wickremesinghe pada 26 Oktober. Rajapaksa yang kemudian menggantikan Ranil.
Dua pengadilan tertinggi di negara itu juga menangguhkan Rajapakse hingga ia bisa membuktikan legitimasinya setelah gagal melakukan dua mosi tidak percaya di parlemen. Dengan putusan pengadilan itu berarti, Sri lanka secara efektif tanpa pemerintah.
Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran di antara lembaga kredit internasional dan pemegang obligasi Sri Lanka. Masyarakat Sri Lanka juga terkejut ketika Sirisena memecat Wickremesinghe pada 26 Oktober. Wickremesinghe menolak untuk mundur, karena pemecatannya itu ilegal. Masalah itu saat ini sedang diselidiki di depan pengadilan.(ADI)