Washington DC –
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menelpon Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz terkait kasus hilangnya wartawan Jamal Khashoggi di Turki. Trump mengatakan, kemungkinan Khashoggi dibunuh oleh seorang penjahat.
Pernyataan itu disampaikan Trump saat wartawan mengajukan pertanyaan kepadanya di Gedung Putih, Senin (15/10) waktu setempat. Trump mengatakan Raja Salman dengan tegas membantah mengetahui apa yang telah terjadi pada Khashoggi.
“Kedengarannya bagi saya mungkin bisa jadi (Khashoggi) dibunuh penjahat. Siapa yang tahu,” kata Trump, dilansir BBC, Selasa (16/10/2018).
Saat memberikan pernyataan itu, Trump tidak mendukungnya dengan data atau fakta apapun.
Salah satu sumber keamanan di Truki mengatakan, para pejabat setempat memiliki rekaman audio dan video yang membuktikan bahwa Khashoggi dibunuh di dalam gedung konsulat. Raja Salman pun akhirnya turun tangan untuk memerintahkan penyelidikan atas kasus ini.
“Raja telah memerintahkan jaksa penuntut umum untuk membuka penyelidikan internal terhadap kasus Khashoggi berdasarkan informasi dari tim gabungan di Istanbul,” kata seorang pejabat.
Khashoggi (60) yang seorang wartawan dan kolumnis The Washington Post menghilang sejak masuk ke dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Khashoggi mendatangi Konsulat Saudi untuk mengurus dokumen agar bisa menikahi tunangannya asal Turki, Hatice Cengiz.
Konsulat Saudi sebelumnya menyebut Khashoggi telah keluar dari gedung itu. Namun otoritas Turki dan tunangan Khashoggi menegaskan dia masih ada di dalam konsulat. Sumber-sumber pemerintahan Turki menyebut Khashoggi dibunuh di Konsulat Saudi. Tuduhan itu dibantah keras oleh Saudi. (ADI)