BANDUNG,KHATULISTIWAONLINE.COM
Pelarian Aminatus Solihin alias Ami (24) dan Yonas Aditya alias Adit (26) berakhir. Kedua begal sadis mahasiswi Bandung Shanda Puti Denata (23) itu ditembak polisi. Ami bahkan tewas dengan peluru bersarang di dada.
Ami dan Adit ditangkap polisi dalam waktu dan tempat berbeda. Tim gabungan, lebih dahulu menangkap Ami di kawasan Jalan Pahlawan, Kota Bandung pada Selasa (4/9) malam. Ami ‘bernyanyi’ hingga akhirnya sang partner Adit diserbu di kawasan Rancamanyar, Kabupaten Bandung, Rabu (5/9) dini hari.
“Anggota melakukan interogasi terhadap pelaku (Ami) untuk menunjukan pelaku lain (Adit) yang saat itu bersama-sama melakukan pencurian dengan kekerasan atau biasa dikenal begal,” ujar Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto saat rilis di RS Sartika Asih, Jalan Moh Toha, Kota Bandung, kemarin.
Tak mudah bagi polisi mengamankan keduanya. Sebab, saat polisi menyerbu tempat persembunyian Adit, Ami beranjak untuk melarikan diri. Dia berusaha melawan petugas yang membawanya. Begitupun dengan Adit, saat mengetahui polisi datang, dia berusaha melarikan diri.
Polisi akhirnya terpaksa mengeluarkan senjata dan menembakan ke arah keduanya. Ami ditembak di bagian dada sementara Adit ditembak dibagian betis kaki kirinya. Di lokasi penangkapan, Ami tewas.
“Dia melawan dan membahayakan petugas. Sehingga kita melakukan tindakan tegas,” kata Agung.
Sebelum ditangkap dan ditembak mati, duet begal tersebut secara sadis membegal Shanda di kawasan Cikapayang, Bandung pada Kamis (30/8) subuh lalu. Kala itu, mereka berduet membegal ibu satu anak tersebut hingga korban tutup usia.
Aksi tersebut dilakukan terencana. Adit bertugas sebagai joki sementara Ami eksekutor yang mengambil tas Shanda. Keduanya sudah bergerak sejak semalam.
Saat waktu tiba, Shanda dan temannya EA (23) yang baru pulang dari makan bakso di Cihampelas tiba-tiba dipepet oleh motor matic yang dikendarai Adit. Setelah dekat, Ami mulai beraksi mengambil tas yang digenggam mahasiswi STT Tekstil Bandung itu.
“Pada saat tasnya ditarik, almarhumah menahan, kemudian jatuh dan helmnya lepas dari kepala. Lalu kepala membentur aspal jalan,” katanya.
Shanda terluka dibagian kepala akibat benturan. Dia langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Borromeus. Semalaman, perempuan asal Kota Banjar itu tak sadarkan diri hingga mengembuskan nafas terakhir pada Jumat (31/8) tengah malam. Pagi harinya, Shanda dibawa ke Banjar untuk dimakamkan.
Polisi bergerak mencari pelaku. Dalam waktu tak lama, polisi berhasil mendapatkan identitas pelaku. Agung mengatakan terlacaknya pelaku berdasarkan rekaman CCTV yang ada di sekitar TKP.
“Dari CCTV. Jadi begini, kita hubungkan CCTV yang satu dengan yang lain,” ucap Agung.
Dari rekaman CCTV itu, terungkap ada dua orang pelaku. Saat dilakukan pengecekan, polisi akhirnya dapat mengungkap identitas dari para pelaku.
“Kemudian kita lakukan penangkapan dan penggerebekan. Sempat melawan, akhirnya kita lakukan tindakan tegas,” kata Agung.
Adit yang masih hidup tak banyak bicara saat dihadirkan. Dia hanya mengaku menyesal atas apa yang diperbuatnya terhadap Shanda. (MAD)