JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar muncul kembali. Kali ini Antasari melakukan deklarasi dukungan ke Joko Widodo menjadi presiden untuk kedua kalinya. Kemunculan Antasari membuat Partai Demokrat merasa geli.
“Saya katakan dukung Jokowi,” katanya saat pelantikan pengurus organisasi Pro Jokowi Nawa Cita (Pronata) di Solo, Selasa (31/7).
Antasari juga menyebut Jokowi telah mampu memutus rezim yang zalim. Jokowi ia sebut mampu menegakkan kebenaran dan keadilan.
“Sudahilah, putuskan langkah rezim zalim. Kita kawal mereka yang mengedepankan keadilan. Buktinya apa? Saya bisa di sini karena Pak Jokowi, kalau tidak, saya masih gini (dipenjara),” ujarnya.
PD bereaksi dengan kembali munculnya Antasari. PD mengungkit ‘peran’ Antasari di Pilgub DKI 2017, terutama dalam kekalahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Wah, Antasari keluar lagi, ya? Secara politik, itu adalah hak Antasari dan tak mengherankan kenapa Antasari mendukung Jokowi. Itu sudah seharusnya karena semua tahu bagaimana Antasari mengambil peran atau patut diduga diberi peran saat Pilkada DKI tahun lalu,” ujar Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean saat dihubungi, Selasa (31/7).
Kemunculan Antasari membuat PD geli. PD akan meresponsnya dengan rencana menyurati Bareskrim Polri menanyakan kasus Antasari yang pernah diadukan.
“Kami akan menyurati Bareskrim Polri dalam waktu dekat, mempertanyakan laporan perkembangan penyelidikan kasus pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh SBY atas terlapor Antasari Azhar,” kata Ferdinand.
“Cuma ini orang apa sih, geli-geli gitu. Kenapa ada yang merasa jadi manusia suci? padahal kelakuan rusak, ya kita tertawa, geli juga melihat aksi yang dia lakukan. Apalagi semua ini terkait dengan penguasa,” tambahnya.
Seperti diketahui, menjelang pencoblosan Pilgub DKI 2017, Antasari mengeluarkan pernyataan terkait kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen dan menyebut nama Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono. Pada Pilgub DKI lalu, PD mengusung putra sulung SBY, yang kini menjadi Ketua Kogasma Demokrat AHY. AHY, yang saat itu berpasangan dengan Sylviana Murni, gagal masuk ke putaran kedua Pilgub DKI.
Ferdinand pun menuding Antasari mendapat perlakuan khusus dari Istana selama ini.
“Antasari terpidana otak pembunuhan Nasrudin mendapat kesempatan khusus menjadi tamu Presiden di Istana. Dan itu rekor sejarah yang dicetak seorang presiden dengan memberi tempat istimewa, dijamu di Istana. Jadi lumrah saja kalau Antasari mendukung Jokowi,” ucap Ferdinand.
“Minyak memang harus berkumpul dengan minyak, air dengan air,” tambah dia.
Pada Selasa (14/2), Antasari pernah mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan kasus dugaan sangkaan palsu. Antasari melapor dengan Pasal 318 KUHP juncto 417 KUHP juncto 55.
Malam harinya, pada hari yang sama, Wasekjen Partai Demokrat, yaitu Didi Irawadi, juga mendatangi Bareskrim untuk melaporkan Antasari Azhar karena dituduh mencemarkan nama baik SBY.
Hal itu terkait dengan pernyataan Antasari pada siang harinya yang menuduh SBY sebagai inisiator kriminalisasi terhadap kasusnya.(ARF)