Moskow –
Pemerintah Rusia telah menarik 1.140 personel militer dan 13 pesawat tempur dari Suriah yang dilanda konflik berkepanjangan.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, penarikan itu telah dilakukan dalam beberapa hari terakhir dan terus berlanjut saat ini.
“Seperti yang kalian tahu, kita mulai menarik pasukan kita selama kunjungan saya ke pangkalan Hmeimim,” ujar Putin dalam seremoni untuk lulusan akademi militer di Kremlin seperti dilansir Press TV, Jumat (29/6/2018).
“Dalam beberapa hari terakhir, 13 pesawat tempur, 14 helikopter dan 1.140 personel telah ditarik,” ujar Putin seraya menambahkan bahwa Rusia memulai penarikan pasukan saat kunjungannya ke pangkalan Hmeimim di Suriah pada Desember 2017 lalu.
Pangkalan Hmeimim di provinsi Latakia, Suriah barat menjadi pangkalan udara permanen Rusia di negara Arab tersebut. Pangkalan tersebut letaknya berdekatan dengan Bandara Internasional Bassel al-Assad.
“Penarikan ini berlanjut saat ini,” kata Putin.
Pesawat-pesawat tempur Rusia mulai melakukan serangan-serangan udara terhadap target-target kelompok radikal ISIS dan para pemberontak di Suriah sejak September 2015 lalu, atas permintaan resmi pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Serangan-serangan udara tersebut telah membantu perlawanan pasukan Suriah menghadapi para pemberontak, yang telah melancarkan perlawanan terhadap pemerintah di Suriah sejak tahun 2011.
Berkat dukungan militer Rusia tersebut, pasukan Suriah saat ini telah berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah-wilayah yang pernah dikuasai kelompok-kelompok pemberontak dan ISIS. (ADI)