YOGYAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Para pemudik pada masa angkutan lebaran tahun ini paling tinggi menggunakan pesawat udara. Penggunaan pesawat udara untuk mudik lebaran jumlahnya juga meningkat paling tinggi dibanding angkutan lain. Jumlah pemudik yang menggunakan angkutan udara sekitar 8 juta.
“Pemudik paling besar dari udara kira-kira 8 juta, kemudian darat 7,8 juta, laut 1,5 juta. Kenaikan paling besar di udara sama di darat,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat cek kesiapan angkutan lebaran di Stasiun Tugu Yogyakarta, Sabtu (19/5/2018).
Khusus untuk angkutan kereta api pada mudik lebaran ini ada sekitar 6 juta. Untuk angkutan kereta api ini kenaikan sekitar 5 %. Peminat angkutan kereta api sebenarnya cukup banyak tetapi kapasitasnya terbatas.
“Jadi ira-kira 30 juta (pemudik tahun ini), kenaikan paling besar itu di udara sama di darat,” katanya.
Sementara untuk wilayah rawan longsor dideteksi ada di daerah Jawa Barat bagian selatan. Di lokasi-lokasi itu diminta untuk disiapkan alat-alat berat, bahan bangunan dan juga persiapan orang-orang di tempat-tempat tersebut.
“Pada saat lebaran sudah tidak ada hujan, jadi ancaman longsor relatif kurang, tapi tetap antisipasi jika terjadi longsor,” katanya.
Angkutan kereta api pada angkutan lebaran tahun ini juga dilakukan penambahan namun tidak signifikan sekitar 5-10%. Karena memang fluktuasi dari angkutan harian sama pada saat puncak seperti ini memang jauh. Sehingga paling bisa menambah 5-10%. Penambahan sarana nanti baru bisa dilakukan setelah double track dari Surabaya ke Jakarta sudah selesai.
“Kita mungkin 2019 akhir double track itu selesai dan pada saat itu kita dengan gampang untuk menambah fasilitas. Kalau saat ini ada perlintasan-perlintasan dua arah yang membuat produktifitasnya tidak maksimal,” kata Menhub.(DON)