SURABAYA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Ketua JAD Jatim, Syamsul Arifin alias Abu Umar (37) ditangkap Densus 88 Antiteror bersama istri di rumah kontraknya, Perum Banjararum blok BB, Singosari, Kabupaten Malang.
Pasutri tersebut belum genap tiga bulan mengontrak rumah itu. Saat penggerebekan Selasa (15/5/2018), dini hari, Densus 88 membawa serta Wahyu Mega Wijayanti (40), istri Abu Umar, sementara putrinya ADP tidak turut dibawa.
Polisi mengungkap, jika Abu Umar dan istrinya merupakan jaringan JAD yang telah melancarkan teror di Sidoarjo dan Surabaya.
Abu Umar beralamat di Dusun Jatinom, Kanigoro, Kabupaten Blitar. Sedangkan istrinya, beralamat di Jalan Ir Rais, Bareng, Kota Malang.
Penangkapan Abu Umar Dalam Kartu Keluarga (KK) Syamsul Arifin alias Abu Umar tertera nama Insiah sebagai istrinya. Namun saat ditangkap Densus 88 di rumah kontrakan di Singosari, Abu Umar tertangkap bersama seorang wanita bernama Wahyu Mega Wijayanti yang juga merupakan istrinya .
Insiah mengaku tidak mengetahui jika suaminya punya istri siri. Saat ditanya apakah suaminya pernah meminta izin untuk menikah lagi, sorot mata ibu dua anak ini langsung menatap tajam. Setahu Insiah, suaminya memang sering bepergian keluar kota. Biasanya ke Malang, Jombang dan Surabaya.
“Ndak tahu saya. Silakan tanyakan sendiri kalau orangnya ada. Dia kan jualan majalah dan buku-buku. Jadi kemana-mana itu untuk kulakan buku itu,” kata perempuan berhijab dan bercadar coklat ini, Rabu (16/5/2018).
Sementara itu penangkapan ini membuat ibu kandung Abu Umar, Patokah Syok. Ibunya sedih, pendirian Abu Umar tidak seperti anak-anaknya yang lain. Apin (panggilan akrab Syamsul Arifin/Abu Umar) merupakan anak kedua pasangan Purwanto dan Patokah.
Berubahnya haluan Abu Umar menjadi lebih keras dalam agama, kata patokah, sejak dia kuliah di STI Al Muslihun Tlogo. Sampai-sampai sang ibu sering mengeluhkan sikap keras atau radikal anaknya.
“Sudah dibilangin gak usah ikut yang begitu itu tetap ngeyel. Sedih saya merasakan anak saya yang itu. Ndak seperti saudaranya yang lain,” tutur Patokah.
Abu Umar di kalangan tetangga dikenal sebagai penjual buku. Setiap hari, lelaki itu selalu memakai celana cingkrang dan baju gamis panjang. Begitu juga dengan istrinya Insiah.
Jika Abu Umar lebih sering berbaur ketika ada pengajian di kampung atau jemaah salat Jumat, namun tidak demikian dengan sang istri. (MAD)