Beijing –
Otoritas Beijing, seperti dilansir AFP, Senin (28/7/2025), telah mengeluarkan peringatan level tertinggi kedua di negara tersebut untuk hujan badai dan peringatan level paling tinggi untuk banjir, dengan hujan deras diperkirakan masih akan mengguyur hingga Selasa (29/7) pagi besok.
Di Provinsi Hebei, yang mengelilingi ibu kota, menurut televisi pemerintah CCTV, hujan deras memicu tanah longsor di sebuah desa di dekat kota Chengde. Laporan CCTV menyebut sedikitnya empat orang tewas dan delapan orang lainnya masih hilang.
Departemen manajemen darurat nasional mengirimkan tim untuk memeriksa banjir “parah” di provinsi tersebut, di mana dua orang lainnya tewas selama akhir pekan.
Lebih dari 4.600 orang dievakuasi selama akhir pekan di distrik Fuping. Sementara di Provinsi Shanxi, satu orang diselamatkan dan 13 orang lainnya hilang setelah kecelakaan bus terjadi.
Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah China bagian utara memicu banjir dan tanah longsor hingga menewaskan sedikitnya empat orang. Sekitar delapan orang lainnya dilaporkan masih hilang. Hujan deras itu memaksa ribuan orang mengungsi di area ibu kota Beijing dan sekitarnya.
Rekaman video yang ditayangkan CCTV menunjukkan ruas jalanan di provinsi tersebut dan ladang setempat terendam banjir pada Minggu (27/7) waktu setempat.
Di Beijing, lebih dari 4.000 orang di distrik pinggiran kota Miyun dievakuasi akibat hujan deras. Bendungan di area tersebut, menurut laporan media pemerintah China, “mencatat aliran banjir terbesarnya” sejak dibangun lebih dari enam dekade lalu.
Pada Senin (28/7), di kota Mujiayu yang ada di sebelah selatan bendungan tersebut, sejumlah wartawan AFP menyaksikan bendungan itu melepaskan aliran air yang deras.
Imbas dari cuaca buruk itu, kabel-kabel listrik ikut tersaput arus banjir yang dipenuhi lumpur, sedangkan sejumlah kendaraan militer dan ambulans menerobos jalanan yang digenangi banjir.
Sebuah sungai setempat meluap, dengan air luapannya menyapu pepohonan dan menggenangi ladang. Sejumlah ruas jalanan mengalami kerusakan parah, dengan bongkahan beton yang terbuka di sepanjang jalan dan pembatas jalanan bengkok di bagian sisinya. (HAN)