Washington –
Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa mayoritas warga Amerika Serikat menentang konflik militer dengan Iran. Mereka mendukung keputusan Presiden Donald Trump bulan lalu yang membatalkan serangan militer terhadap Iran.
Hasil polling Harvard CAPS/Harris yang dirilis di surat kabar The Hill, Rabu (3/7/2019), menunjukkan bahwa 78 persen responden meyakini keputusan Trump membatalkan serangan militer terhadap Iran sebagai langkah yang tepat.
Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa 57 persen responden menentang konfrontasi militer dengan Iran jika AS tidak diserang langsung oleh negara tersebut.
Polling Harvard CAPS/Harris ini dilakukan secara online di antara 2.182 pemilih terdaftar antara 26 Juni dan 29 Juni lalu. Polling tersebut juga menunjukkan bahwa sebanyak 55 persen pemilih AS menyatakan tidak setuju dengan cara pemerintah AS menangani hubungan dengan Iran.
Pekan lalu, sebuah polling menunjukkan bahwa hanya lima persen warga Amerika yang ingin AS mengumumkan perang dengan Iran, di tengah ketegangan antara Teheran dan Washington.
Ketegangan antara kedua negara telah meningkat sejak pemerintahan Trump pada Mei 2018 lalu mengumumkan mundur dari perjanjian nuklir Iran tahun 2015 dan menerapkan kembali sanksi-sanksi terhadap Teheran.
AS juga telah mengerahkan kapal-kapal perang, jet-jet tempur dan pasukan tambahan ke wilayah Timur Tengah menyusul serangan-serangan terhadap kapal-kapal tanker minyak di Laut Oman. Pemerintah AS menuding Iran mendalangi serangan-serangan tersebut. Teheran telah membantah tudingan itu.
Ketegangan pun memuncak setelah Iran menembak jatuh sebuah drone militer AS pada 20 Juni lalu. Trump sempat memerintahkan serangan militer terhadap Iran sebagai balasan atas penembakan jatuh drone tersebut. Namun di menit-menit akhir, Trump membatalkan serangan itu setelah diberitahu bahwa serangan militer AS bisa menewaskan sekitar 150 warga Iran.(ADI)