JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 20.00 WIB dan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi, seperti dilansir Antara, Jumat (11/4/2025).
Yadi mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Berdasarkan catatan petugas, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami tujuh kali erupsi sejak pukul 02.26 WIB hingga 20.00 WIB. Tinggi letusan bervariasi mulai 500 meter hingga 800 meter di atas puncak.
Yadi menjelaskan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait dengan status waspada Gunung Semeru. Dia mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Dia mengatakan ada potensi awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya.
Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Terutama, kata Yadi, sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (BAS)