JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM –
Presiden Donald Trump mengungkapkan negara lain harus membayar sejumlah ‘uang’ untuk mencabut tarif yang sangat tinggi. Uang itu dia gambarkan sebagai obat, yang bisa menahan pertumpahan darah lebih lanjut di pasar keuangan global.
Dirinya telah menerima lobi-lobi dari para pemimpin dari Eropa dan Asia selama akhir pekan untuk menurunkan tarif yang akan berlaku minggu ini. Menurutnya, ketetapan tarif tak akan berubah kecuali negara-negara itu mau memberikan keseimbangan pada neraca dagangnya.
“Mereka datang ke meja perundingan. Mereka ingin berunding, tetapi tidak akan ada pembicaraan kecuali mereka membayar kita banyak uang setiap tahun,” kata Trump.
Di tengah kebijakan tarif fenomenal yang akan berlaku minggu ini, saham Asia membukukan kerugian tajam pada perdagangan awal hari Senin dan pasar saham berjangka AS juga dibuka turun tajam.
Para investor menyatakan kekhawatiran bahwa tarif Trump dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi, permintaan yang lebih lemah, kepercayaan yang lebih rendah, dan kemungkinan resesi global. Trump mengindikasikan bahwa dirinya tidak khawatir tentang kerugian yang telah menghapuskan nilai triliunan dari pasar saham di seluruh dunia.
“Saya tidak ingin ada yang turun. Namun terkadang Anda harus minum obat untuk memperbaiki sesuatu,” katanya saat kembali dari bermain golf di Florida.
Pemimpin dunia sedang mencari cara untuk menghadapi tarif tinggi yang dipatok Trump. Beberapa sudah menyatakan akan melawan tarif Trump, China sudah menyiapkan pungutan balasan dan memicu kekhawatiran perang dagang global dan resesi.
Sementara itu beberapa negara lainnya mulai melobi Trump dengan menawarkan banyak hal untuk negosiasi. Indonesia merupakan salah satu negara yang akan melakukan negosiasi. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan tarif akan tetap berlaku selama berhari-hari dan berminggu-minggu.
Sementara itu, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett berusaha meredakan kekhawatiran bahwa tarif tersebut merupakan bagian dari strategi untuk menekan Federal Reserve AS agar menurunkan suku bunga, dengan mengatakan tidak akan ada paksaan politik dari bank sentral.
Di sisi lain, Ekonom JPMorgan memperkirakan tarif Trump mengakibatkan Produk Domestik Bruto (PDB) AS setahun penuh turun 0,3%, melemah dari perkiraan sebelumnya 1,3%, dan tingkat pengangguran akan naik menjadi 5,3% dari 4,2% saat ini. (MAD)