JAKARTA,KHATULISTIWAONLINE.COM
Kepala Desa Gunung Malang, Nurlan, mengatakan membutuhkan bantuan untuk sekitar 5.000 warganya. Dia berharap pemerintah bisa memberikan bantuan.
“Kami sangat butuh bantuan pemerintah terkait gempa ini. Bantuan terutama berupa bahan makanan, kedua masalah tenda, terpal. Karena di pengungsian rata-rata mereka menggunakan alat seadanya untuk melindungi diri dari terik matahari dan angin malam. Kebetulan di tenda pengungsian ada banyak anak bayi dan lansia yang juga kondisi tubuhnya tidak memungkinkan menghadapi hawa seperti itu,” kata Nurlan saat dihubungi, Rabu (22/8/2018) malam.
Desa Gunung Malang berada di Pringebaya, Lombok Timur. Nurlan mengatakan sebetulnya bantuan dari donatur dan relawan sudah ada. Nurlan bersama warganya mengatakan mengerti jika sebelumnya bantuan lebih diprioritaskan kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Lombok Utara. Namun gempa susulan yang terjadi membuat daerahnya ikut terdampak.
“Semua masyarakat sudah tidak dapat menempati rumahnya. Selain roboh, yang retak juga sudah tidak bisa dihuni karena mereka takut ada gempa susulan kembali,” ujar Nurlan.
Nurlan mengatakan ada seorang warganya yang meninggal karena tak mendapatkan bantuan medis. Kondisi kesehatan warganya itu semakin memburuk karena hanya tinggal di tenda seadanya. Selain makanan dan bantuan terpal, dia mengatakan saat ini warganya juga butuh bantuan medis.
“(Bantuan kesehatan) perlu. Ada warga, yang memang dasarnya sakit. Cuma beberapa hari tinggal di pengungsian sakitnya semakin menjadi. Sehingga tak bisa kita atasi, pengobatan tidak ada, medis tidak ada, akhirnya kemarin meninggal dunia,” ungkapnya.
Dia menggambarkan soal sumber air mereka sudah cukup. Mereka telah mendapatkan bantuan berupa sumber air dari PDAM dan juga bantuan air kemasan dari donatur. Nurlan mengatakan warganya juga mendapatkan bantuan pakaian yang cukup.
Nurlan mengatakan sempat melaporkan soal butuhnya bantuan berupa terpal untuk tempat tinggal warganya yang mengungsi kepada pihak terkait. Hanya saja bantuan belum datang.
“Kalau akses jalan bagus, nggak ada hambatan. Cuma kalau dari kota agak jauh, kalau dari Mataram itu 80 km sampai lokasi kita,” ucap Nurlan. (ARF)