JAKARTA, KHATULISTIWAONLINE.COM
Togu Simorangkir, Anita Martha Hutagalung (54), dan Irwandi Sirait (40) bersama teman teman, Selasa (27/7/2021) akhirnya tiba dengan selamat di Jakarta setelah 44 hari melakukan aksi ‘gila’, berjalan kaki dari Toba, Sumatera Utara ke Jakarta.
Tujuan mereka datang ke Jakarta hanya satu, yakni bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Togu bersama tim 11 untuk menyampaikan langsung aspirasi rakyat Tapanuli dalam menjaga kelestarian Danau Terbesar di Asia Tenggara Danau Toba dengan menutup total operasional PT Toba Pulp Lestari (TPL).
“Tujuan kita ingin bertemu Presiden Jokowi untuk menyampaikan aspirasi yakni TUTUP TPL untuk kelestarian Danau Toba,” ujar Togu di seputar Patung Pemuda, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Selasa 27/7 siang.
Begitu tiba di Patung Pemuda, Togu dan kawan-kawan langsung melakukan test swab.
Usai test swab mereka pun digiring petugas kepolisian menuju Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Kemayoran,
hasil tes swab, Togu dinyatakan reaktif, sementara kawan-kawannya yang lain non reaktif.
Mereka dibawa ke wisma atlet, selanjutnya dibawa mobil petugas ke Rusun Pasar Rumput dan terakhir dibawa ke Polres Jakarta Selatan.
“Pelanggaran Prokes tuduhannya. Panjang perjuangan tutup PT.TPL,” ujar salah satu anggota tim 11 dalam pesan singkatnya.
Padahal, selama perjalanan 43 hari mereka sehat-sehat saja. Namun, Togu dan kawan-kawan tetap mengikuti aturan yang dianjurkan petugas yakni harus rela digiring ke RSD Wisma Atlet.
Selama dalam perjalanan dari Patung Pamuda ke Wisma Atlet Kemayoran, Togu terus menginformasikan kondisi mereka dari dalam mobil.
“Pengalaman yang seru nih, Bumi jangan takut ya, kita semua tenang-tenang saja.
Pakai masker terus Amang (panggilan sayang untuk anaknya) ya, jangan takut, jangan pernah trauma dengan sirenenya ya Bumi,” pesan Togu kepada anaknya bernama Bumi yang turut hadir dalam perjalanan dari Toba ke Jakarta.
Sehari sebelumnya, tim 11 disambangi beberapa pengurus DPD Horas Bangso Batak Provinsi Banten yakni, Jhon Eilbert Sitinjak, Wasri Mihon Manalu sebagai Wakil Ketua, Oslanto Munthe Bendahara, Hotman Situmorang sebagai Wakil Sekretaris.
Pengurus DPD Banten tersebut menyerahkan beberapa minuman ringan sebagai penambah stamina, begitu juga Hen Sanitizer dan Masker.
Dalam kesempatan tersebut, Jhon Eilbert sebagai Pemimpin Redaksi khatulistiwaonline,com melakukan wawancara singkat dengan jarak dua meter di salah satu rumah warga bermarga Sinaga/ br Sipayung.
Ketika ditanyakan kepada Togu situasi di perjalanan, hampir semua masyarakat yang mengetahui perjalanannya siap mengundang makan siang atau singgah sejenak, namun tidak semua dilayani mengingat waktu yang sudah terprogram.
Togu mengucapkan terimakasih buat semuanya yang berikan perhatian kepada tim 11.
Ketika ditanyakan apakah ada niat mau jadi seorang eksekutif, Togu tersenyum dan mengatakan, biarlah saya jadi petani, berbuat baik itu tidak hanya eksekutif, apa yang baik berguna bagi Masyarakat dan Bangsa, mari kita lakukan kata Togu.
“Kami hanya ingin bertemu bapak Presiden Jokowi paling hanya 15 menit.
Tapi gak apa-apa, kita tetap patuhi peraturan di Jakarta,” kata Togu yang disiarkan langsung melalui akun facebook dan ditonton ribuan orang.
Masih dalam akun Facebooknya, Togu mengatakan, ” Tadi saat TIM 11 AJAK TUTUP TPL dihambat Polisi di Jalan Sisingamangaraja, Jaksel, sebelum hasil swab antigenku keluar ( nomor 16) sudah berbunyi “Togu Simorangkir Reaktif”. Padahal yang nomor 13 pun belum keluar hasilnya.
Puluhan polisi menghambat kami dengan senjata gas air mata. Jadi pahamlah kalian ya woi kejadian hari ini. Seru kali lah woi.
Berjalan kaki selama 44 hari dengan panjang perjalanan sekitar 1.750 kilometer memang bukan hal mudah.
Hujan, panas terik matahari harus dialami Togu dan tim 11 Tutup TPL selama perjalanan.
Dengan hati yang tulus dan tekad yang kuat Togu dan kawan-kawan hanya ingin menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Presiden Jokowi.
Hal itu juga kehendak sebagian besar masyarakat Tapanuli yang terdampak PT TPL telah membuat lingkungan alam yang rusak, pencemaran air tanah dan illegal logging dan banyak masalah lainnya yang terjadi selama 30 tahun lebih.
Namun, sebelum bertemu dengan Presiden, Pahlawan Lingkungan Tanah Batak itu dihadang polisi dan dinyatakan reaktif Covid -19.
Untuk diketahui, Tim 11 jalan kaki Toba – Jakarta ( istana presiden ) adalah,
Pejalan kaki Utama :
1 . Togu Simorangkir 44 th ( P. Siantar )
2 . Anita Martha br Hutagalung alias Oni 54 th ( Binjai )
3 . Irwandi Sirait 41 th ( Ajibata )
Tim Logistik :
1. Jevri H Manik 43 th ( Ajibata / Toba ) seb Ketua Tim / Medis / Driver
2. Christian Gultom 41 th ( Pardagangan, Simalungun ) seb Driver / Keamanan
3. Agustina br Pandiangan 29 th ( Pandumaan, Kab. Humbang Hasundutan ) bendahara / urusan rumah tangga.
4. Lambok Siregar 28 th ( Muara, Taput ) pendamping
5. Yman Munthe 32 ( Tongging, Kab. Karo ) tim kesehatan.
6. Erwin Hutabarat 32 ( Parapat, Kab. Simalungun )
7. Ferry Sihombing 40 th ( Sidikalang, Kab Dairi )
8. Eleazer Partonggoan Simorangkir / Bumi ( Silulu, Kota Siantar ) anak ke- 2 dari Togu Simorangkir.
Sebagaimana diberitakan, Togu Simorangkir selaku penggagas aksi jalan kaki dari Toba ke Jakarta untuk meminta pemerintah menutup PT.TPL atau dulunya bernama PT. Inti Indorayon Utama (IIU) milik konglomerat Sukanto Tanoto yang beroperasi di wilayah Porsea itu adalah peraih gelar Master of Science Bidang Primate Conversation dari Oxford Brookes University Inggris.
Togu Simorangkir yang masih berdarah biru karena merupakan cicit Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII bersama aktivis lingkungan lainnya memulai perjalanan dari makam Pahlawan Nasional Sisingamangaraja, Desa Pagar Batu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, pada Senin (14/6/2021).(NGO)