Gaza –
Dilansir AFP, Sabtu (3/5/2025), Israel melanjutkan kampanye militernya di Jalur Gaza pada tanggal 18 Maret setelah gagalnya gencatan senjata yang sebagian besar menghentikan pertempuran.
Sembilan orang tewas ketika serangan udara Israel menghantam sebuah rumah di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah. Hal itu diungkap oleh pejabat pertahanan sipil Mohammed al-Mughayyir kepada AFP.
“Mereka tidak memberi kami peringatan, tidak ada panggilan telepon — kami terbangun tengah malam karena asap, puing-puing, batu, dan pecahan peluru menghujani kami,” kata warga bernama Mohammed al-Sheikh, yang berdiri di antara lempengan beton yang runtuh.
Enam orang lainnya tewas dalam serangan yang menargetkan rumah keluarga Al-Masri di kota utara Beit Lahia. Kabar itu disampaikan oleh pejabat pertahanan sipil Mughayyir.
Sementara itu, badan pertahanan sipil melaporkan, di Kota Gaza, serangan terhadap dapur umum merenggut nyawa enam orang lagi. Di seluruh Jalur Gaza, sedikitnya 21 kematian lainnya dilaporkan dalam serangan serupa.
Kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan pada hari Kamis bahwa sedikitnya 2.326 orang telah tewas sejak Israel melanjutkan kampanyenya di Gaza, sehingga jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak perang pecah menjadi 52.418.
Israel diketahui telah menghentikan pengiriman bantuan ke Gaza pada 2 Maret, beberapa hari sebelum runtuhnya gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah berulang kali memperingatkan tentang skala bencana kemanusiaan di lapangan, dengan kelaparan yang kembali mengancam.
Pada hari Jumat, Komite Palang Merah Internasional mengatakan tanggapan kemanusiaan di Gaza berada di ambang kehancuran total. (MAD)