Barcelona –
Pemerintah otonomi Catalonia di Spanyol memberlakukan lockdown regional terhadap empat kota sekaligus dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona. Langkah tegas ini diambil setelah jumlah kasus virus Corona di empat kota yang terletak dekat Barcelona itu mengalami lonjakan tajam.
Seperti dilansir Associated Press, Sabtu (14/3/2020), perintah lockdown regional itu diumumkan otoritas wilayah otonomi Catalonia, pekan ini. Langkah ini disebut sebagai ‘lockdown wajib pertama’ yang diberlakukan saat jumlah kasus virus Corona di wilayah itu terus meningkat.
Empat kota yang di-lockdown terkait virus Corona, antara lain Igualada, Vilanova del Cami, Santa Margarida de Montbui, dan Odena. Sekitar 70 ribu orang yang tinggal di empat kota itu terdampak langkah tegas yang diberlakukan mulai Kamis (12/3) malam waktu setempat.
Untuk Igualada, diketahui bahwa jumlah kasus virus Corona di wilayah ini melonjak nyaris tiga kali lipat dalam 24 jam terakhir. Igualada diketahui berpenduduk nyaris 40 ribu orang dan berjarak 60 kilometer sebelah barat kota Barcelona — ibu kota wilayah otonomi Catalonia.
Pada Jumat (13/3) pagi waktu setempat, warga kota Igualada terbangun dengan polisi memblokir jalanan di sekitar tempat tinggal mereka. Patroli polisi mulai dilakukan dan pos-pos pemeriksaan di jalanan setempat mencegat kendaraan-kendaraan yang keluar-masuk area-area yang di-lockdown. Warga hanya bisa terdiam di rumah.
Reaksi warga Igualada terhadap langkah tegas ini cukup beragam. Seorang warga yang sempat dicegat di pos pemeriksaan, menyatakan kekhawatirannya bahwa bisnis makanan hewan yang dijalaninya akan ikut terkena dampaknya. Dia cemas jika kebutuhan sehari-hari untuk hewan peliharaan di kota itu tidak terpenuhi karena produknya tidak bisa disalurkan tepat waktu.
Seorang warga Igualada lainnya menyatakan setuju terhadap langkah lockdown ini. “Saya pikir ini sangat diperlukan sekarang. Jika tidak, ini akan memburuk dan kita tidak menginginkan itu terjadi,” ucap warga yang tidak menyebut namanya.
Sejauh ini, otoritas Spanyol mengonfirmasi 4.334 kasus virus Corona di wilayahnya, dengan 122 orang meninggal dunia.
Dalam keterangan terbaru, otoritas otonomi Catalonia menyatakan keinginan untuk mengisolasi penuh seluruh wilayahnya yang berpenduduk 7,5 juta jiwa demi menghentikan penyebaran virus Corona. Otoritas otonomi Catalonia mendorong pemerintah pusat Spanyol untuk membantu pemberlakuan lockdown total itu.
Selain Catalonia, otoritas wilayah Madrid juga telah mendorong pemerintah pusat untuk memberlakukan lockdown total.
Pada Jumat (13/3) waktu setempat, pemerintah pusat Spanyol mengumumkan masa darurat untuk memberikan kewenangan luar biasa dalam mengambil alih fasilitas privat, membatasi kebebasan bergerak dan menyalurkan suplai wajib untuk makanan juga obat-obatan. Masa darurat diberlakukan mulai Sabtu (14/3) waktu setempat hingga akhir Maret ini.(DON)